Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau. Karena wilayah Indonesia yang sangat luas, Indonesia menjadi rumah bagi banyak flora dan fauna. Selain itu, Indonesia juga merupakan wilayah peralihan antara beberapa habitat regional flora dan fauna dunia.
Hasilnya, Indonesia menjadi rumah bagi spesies tumbuhan endemik termasuk lebih dari 40.000 tumbuhan berbunga, 5.000 jenis anggrek, dan bunga raksasa (Rafflesia arnoldii) yang merupakan bunga terbesar di dunia. Jika jumlah jenis tumbuhan yang ada di Indonesia dijumlahkan maka jumlahnya akan menjadi 11% dari jenis tumbuhan dunia.
Selain wilayahnya yang luas, banyaknya flora yang hidup di Indonesia juga dikarenakan Indonesia memiliki kawasan hutan tropis yang sangat luas. Banyak tumbuhan asli Indonesia yang hidup di hutan tropis, seperti pohon, semak, herba, rambat, bunga, dan lain-lain. Dikutip dari factsofindonesia.com, berikut ini tanaman-tanaman asli Indonesia.
1. Titan Arum
Titan arum biasa disebut sebagai “Bunga Bangkai” oleh masyarakat sekitar. Penamaan :Bunga Bangkai” diberikan karena tanaman ini menghasilkan bau tak sedap yang berfungsi menarik kumbang dan lalat untuk penyerbukan bunga. Tumbuhan ini merupakan flora endemik hutan hujan di Pulau Sumatera dan tersebar terutama di daerah Bengkulu dan Lampung. Tingginya bisa mencapai sekitar 2 meter dengan mahkota sekitar 1-5 meter.
Meski berukuran besar, Titan Arum bukanlah bunga besar karena sebenarnya Titan Arum terdiri dari ribuan bunga kecil yang tumbuh di batang yang sama. Proses pertumbuhan dari biji hingga berbunga membutuhkan waktu sekitar 3 tahun. Saat ini benih Titan Arum telah dibudidayakan untuk mencegah spesies ini dari kepunahan.
2. Pohon Rainbow Gum Eucalyptus
Rainbow Gum atau disebut juga Rainbow Eucalyptus. Merupakan salah satu spesies Eucalyptus yang dapat ditemukan di Indonesia. Banyak dari spesies ini dapat ditemukan di hutan hujan Pulau Sulawesi dan Mindanao. Spesies Eucalyptus deglupta merupakan spesies yang paling banyak tumbuh di Indonesia.
Tanaman ini sangat unik karena warnanya seperti pelangi. Kulit pohon bagian luar akan berubah pada waktu tertentu, mulanya kulit pohon tampak hijau cerah kemudian saat dewasa menjadi biru, ungu, jingga atau merah tua. Pohon ini banyak digunakan terutama sebagai kayu pulp untuk pembuatan kertas putih di industri kertas.
3. Melati
Jasmimum sambac merupakan tanaman tropis asli yang ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Orang Indonesia biasa menyebut bunga ini “Melati”. Umumnya bunga melati dapat tumbuh di hutan dan belakangan ini juga dibudidayakan sebagai tanaman hias. Bunga ini berwarna putih dan memiliki aroma yang khas.
Di Indonesia, melati putih digunakan sebagai lambang nasional karena warnanya melambangkan kesucian, kesucian, dan ketulusan. Selain itu bunga melati banyak digunakan di Indonesia sebagai bunga tabur, bahan pembuatan parfum, kosmetik, teh melati dan juga beberapa kegiatan adat oleh masyarakat sekitar. Bunga ini mungkin kita temukan sebagai ornamen dalam pernikahan adat di Indonesia.
4. Anggrek Bulan
Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu bunga nasional Indonesia yang banyak tumbuh di negara ini. Apalagi, secara resmi diakui sebagai “puspa pesona” nasional pada Gelar Presiden No. 4 tahun 1993. Ciri-ciri tanaman ini adalah daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang disertai akar berwarna putih dengan bentuk bulat. Saat mekar, bunga ini hanya memiliki sedikit keharuman dan dapat mekar hingga diameter 10 cm atau bahkan lebih. Dalam setahun Anggrek Bulan bisa mekar hingga 3 kali dengan waktu mekarnya cukup lama.
5. Padma Raksasa Rafflesia
Rafflesia arnoldii merupakan tumbuhan parasit obligat yang tumbuh di batang tumbuhan merambat Liana dari genus Tetrastigma. Di Indonesia tumbuhan ini menjadi identitas provinsi Bengkulu. Kemudian menjadi salah satu flora langka bunga Nasional Indonesia. Secara luas dikenal sebagai bunga besar dan masyarakat setempat juga menyebutnya "bunga bangkai" karena baunya yang menyengat.
Bentuk khas dari bunga ini adalah adanya lima buah mahkota berwarna oranye dengan bintik-bintik putih dan juga tekstur yang kasar. Pada saat mekar, diameter bunganya bisa mencapai 70-110 cm dengan tinggi 50 cm dan berat mencapai 11 kg. Selain itu, bau tak sedap yang dihasilkan dari bunga ini digunakan untuk mengundang serangga agar membantu penyerbukannya.
6. Anggrek Hitam
Anggrek hitam merupakan jenis anggrek yang tumbuh di Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan Sumatera. Bunga bernama latin Coelogyne pandurata ini merupakan maskot flora Provinsi Kalimantan Timur. Banyak orang dari seluruh dunia mencoba mengoleksi bunga ini karena keindahannya. Anggrek ini sangat khas karena memiliki lidah berwarna hitam (labellum) dengan sedikit garis berwarna hijau dan berbulu.
Saat mekar, bunga tersebut akan mengeluarkan aroma harum dan biasanya mekar pada bulan Maret hingga Juni. Namun sangat disayangkan karena saat ini jumlah anggrek hitam sudah mulai menurun akibat penggundulan hutan di Indonesia. Dan saat ini kita masih bisa menemukan Anggrek Hitam di konservasi alam Kersik Luway atau bahkan di tempat pengumpul tanaman hias.
7. Edelweis Jawa
Edelweis Jawa (Anaphalis javanica) merupakan bunga endemik yang tumbuh di Indonesia. Bunga ini banyak ditemukan di pegunungan yang terletak di Pulau Jawa, Sumatera bagian utara, Sulawesi bagian utara, dan Lombok. Namun, saat ini bunga ini juga termasuk dalam flora langka Indonesia.
Edelweiss adalah tumbuhan yang tumbuh di gunung berapi dan tahan terhadap cuaca ekstrim gunung berapi. Sebagai tanaman dewasa tanaman ini dapat tumbuh hingga setinggi 8 meter namun pada umumnya tanaman ini hanya tumbuh kurang dari 1 meter. Dalam setahun, bunga edelweis akan mekar pada bulan April hingga Agustus. Bunga ini disukai oleh banyak serangga seperti kupu-kupu, lalat, lebah, dan lainnya.
8. Palem Nipa
Nipa (Nypa fruticans) adalah sejenis palem yang tumbuh di lingkungan mangrove atau daerah pasang surut di dekat pantai. Tanaman ini bisa ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Pada batang pohon Nipa, rimpangnya tumbuh dengan daun khas yang dikhususkan untuk famili palem. Mungkin sampai 9 m di atas tanah. Nipa banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat mulai dari akar, batang, hingga daunnya.
Di beberapa daerah di Indonesia, daun berbulu Nipa secara tradisional digunakan untuk membuat atap. Di sisi lain, daunnya juga digunakan untuk membungkus tembakau untuk pengasapan. Selain itu, tanaman ini dapat digunakan pada kerajinan tangan, bahan kemasan rokok, bahan bakar kayu, pembuatan pulp, bahkan sebagai bahan pangan.
9. Kantong Semar Rawa
Tumbuhan ini dalam bahasa Indonesia disebut Kantong Semar dan merupakan tumbuhan karnivora yang hidup di hutan tropis. Tanaman kantong semar rawa yang umum berasal dari genus Nepenthes. Di Indonesia tumbuhan ini dapat ditemukan tumbuh di Kalimantan dan Sumatera. Tinggi tanaman ini bisa mencapai 15-20 m dengan memanjat tanaman lain yang ada di dekatnya. Ciri fisik tumbuhan ini adalah sulur pada ujung daunnya yang membentuk kantung dan digunakan sebagai perangkap mangsa (serangga, katak). Dengan adanya enzim khusus, tumbuhan ini dapat mencerna hewan yang terperangkap dan mengubahnya sebagai sumber makanan. Diketahui juga bahwa tanaman ini bersimbiosis mutualisme dengan kelelawar. Kelelawar biasanya tidur di kantong tanaman ini dan kotoran kelelawar akan menyuburkan tanaman.
10. Pohon Jati
Pohon jati merupakan pohon penghasil kayu berkualitas tinggi di indonesia. Pohon yang memiliki nama latin Tectona grandis ini banyak tersebar di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Namun belakangan ini juga dibudidayakan di Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan. Pohon ini lurus dan dapat tumbuh hingga 30-40 m selama ratusan tahun. Saat musim kemarau, pohon ini bisa bertahan hidup dengan merontokkan daunnya yang lebar.
Pohon ini sangat istimewa karena memiliki kayunya yang kuat, awet, dan indah. Biasanya kayu Jati akan digunakan dalam pembuatan furniture, ukiran, gedung, dan masih banyak lagi. Selain itu, daun pohon ini juga dapat digunakan sebagai pembungkus makanan tradisional di beberapa daerah di Indonesia