Konflik bukan merupak hala yang statis, tetapi dinamis dan mempunyai proses sendiri. Konflik tidak terjadi dengan tiba-tiba, tetapi ada kondisi yang mendukungnya. Bila terjadi tidak langsung besar, tetapi mulai dari kecil pada awalnya, memuncak besar pada klimaks, dan mereda pada akhirnya.
Bila sudah berakhir, proses konflik tidak berhenti, tetapi ada kelanjutannya. Demikianlah proses konflik yang memakan waktu dan gerak naik turunnya membentuk semacam lingkarannya (Cycle).
Pengertian Konflik Sosial
Konflik sosial adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan yang didasari oleh adanya perbedaan di dalam hubungan sosial.
Konflik dapat terjadi pada semua orang yang saling melakukan interaksi. Sebab, konflik merupakan proses interaksi yang mengarah kepada perpecahan, yaitu interaksi disosiatif.
Latar Belakang Penyebab Terjadinya Konflik Sosial
Dahrendof (Sukanto, 1988:79) mengemukakan penyebab konflik perkelahian dalam kelompok sosial sebagai berikut:
1. Sistem sosial senantiasa berada dalam keadaan konflik.
2. Konflik-konflik tersebut disebabkan karena adanya kepentingan-kepentingan. yang bertentangan yang tidak dapat dicegah dalam struktur sosial masyarakat.
3. Kepentingan-kepentingan itu cenderung berpolarisasi dalam dua kelompok yang saling bertentangan.
4. Kepentingan-kepentingan yang saling bertentangan mencerminkan deferensial distribusi kekuasaan di antara kelompok-kelompok yang berkuasa dan dikuasai.
5. Penjelasan suatu konflik akan menimbulkan perangkat kepentingan baru yang saling bertentangan, yang dalam kondisi tertentu menimbulkan konflik
6. Perubahan sosial merupakan akibat-akibat konflik yang tidak dapat dicegah pada berbagai tipe pola-pola yang telah melembaga.
Adapun konflik dilatarbelakangi perbedaan ciri-ciri yang dibawa oleh individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Pengaruh Konflik Sosial Terhadap Kehidupan Masyarakat
Pengaruh konflik sosial memiliki dampak yang sifatnya negatif yaitu sebagai berikut:
1) Konflik dapat menimbulkan retakan hubungan antara individu atau kelompok;
2) Konflik menyebabkan rusaknya berbagai harta benda dan jatunya korban jiwa;
3) Konflik menyebabkan adanya perubahan kepribadian; dan
4) Konflik menyebabkan dominasi kelompok pemenang.
Jenis-jenis Konflik Sosial
Dengan mengetahui jenis konflik sosial, itu akan membantu memahami suatu konflik dengan menilai sifat dari masalah pada suatu situasi tertentu. Konflik biasanya muncul berasal dari satu atau beberapa sumber berikut ini:
• Konflik Menyangkut Informasi
Pada banyak kejadian, pihak-pihak yang berkonflik tidak memiliki informasi yang cukup, atau bahkan tidak memiliki informasi yang sama tentang suatu situasi.
Mengumpulkan dan mengklarifikasikan fakta-fakta yang diperluhkan dapat menolong meredahkan ketegangan yang terjadi dalam situasi yang berbeda, pihak-pihak yang bertikai menafsirkan informasi dengan cara yang berlainan atau memberikan bobot kepentingan yang berbeda terhadap informasi yang sama.
• Konflik Menyangkut Sumber Daya
Konflik menyangkut sumberdaya seperti tanah, uang atau benda lain biasanya muda diidentifikasikan dan sering diselesaikan jalan tawar menawar atau negosiasi.
Namun, kadang-kadang walaupun dipermukakan pihak-pihak berkonflik seolah saling mempertikaikan sumberdaya tertentu, tetapi sesungguhnya konflik itu menyangkut suatu perkara lain, mungkin tentang relasi atau kebutuhan psikologis salah satu atau kedua belah pihak.
• Konflik Tentang Relasi
Dalam hubungan keluarga, kemitraan bisnis atau organisasi kemasyarakatan, orang sering berselisih pendapat tentang berbagai perkara, tetapi kadang-kadang saling ketergantungan yang tercipta oleh relasi mereka itu melahirkan dimensi destruktif pada aneka perbedaan yang terjadi yang semestinya mudah diselesaikan.
• Konflik Menyangkut Kepentingan Atau Kebutuhan
Aneka kebutuhan manusiawi yang penting dan kuat seperti kebutuhan akan jati diri, harga diri atau partisipasi sering kali menjadi inti konflik yang di permukaan berkesen seperti persaingan menyangkut benda-benda materi belaka.
Kesempatan yang konstruktif bagi individu atau kelompok masyarakat untuk mengungkapkan aneka kebutuhan mereka dan merasakan diri mereka telah didengarkan.
Pemecahan jangka panjang terhadap suatu konflik yang berkisar pada sumberdaya seringkali ditentukan baik oleh penguasa aneka kepentingan tau kebutuhan orang-orang yang terlibat maupun oleh pembagian berbagai sumberdaya tersebut secara adil.
• Konflik Menyangkut Struktur
Sruktur kemasyarakatan dan organisasi menentukan siapa yang memiliki akses pada kekuassan atau sumber daya, siapa yang wajib memberikan hormat kepada siapa dan siapa yang memiliki wewenang untuk membuat berbagai keputusan.
Konflik menyangkut atau didalam struktur seringkali melibatkan persoalan tentang keadilan dan tujuan-tujuan tidak sejalan. Konflik-konflik semacam itu seringkali menuntut usaha bertahun-tahun untuk menghasilkan perubahan yang konstruktif.
• Konflik Menyangkut Nilai-Nilai Hidup
Berbagai nilai hidup dan keyakinan dibentuk oleh pengelaman hidup dan imam kepercayaan. Karena ancaman nilai hidup seseorang seringkali dipandang sebagai ancaman terhadap jati dirinya, maka konflik-konflik yang menyangkut nilai-nilai hidup yang biasanya paling sulit dipecahkan.
Kebanyakan orang beraksi secara defensif terhadap ancaman semacam ini dan menolak untuk bernegosiasi, mengirah bahwa pemecahan konflik tersebut menuntut mereka untuk mengubah nilai-nilai hidup.
Cara Mengatasi Konflik Sosial
Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama atau tidak kerjasama dan tegas atau tidak tegas. Dengan menggunakan dua macam-macam dimensi tersebut ada lima macam pendekatan penyelesaian konflik.
a. Kompetisi
Penyelesaian konflik yang menggambar satu pihak yang mengalahkan atau mengorbankan pihak lain. Penyelesaian bentuk kompetisi dikenal dengan istilah win-lose oriention.
b. Akomodasi
Penyelesaian konflik yang menggambarkan kompetisi bayangan cermin yang memberikan keseluruhannya penyelesaian pada pihak lain tanpa ada usaha memperjuangkan tujuannya sendiri. Proses tersebut adalah taktik perdamaian.
c. Sharing
Suatu pendekatan penyelesaian kompromitis antara dominasi kelompok dan kelompok damai. Satu pihak memberi dan yang lain menerima sesuatu. Kedua kelompok berfikir moderat, tidak lengkap tetapi merasa memuaskan.
d. Kolaborasi
Bentuk usaha penyelesaian konflik yang memuaskan kedua bela pihak. Usaha ini adalah pendekatan pemecahan problem (problem solving approach ) yang memerlukan integrasi dari kedua pihak.
e. Penghindaran
Menyangkut ketidakpedulian dari kedua kelompok. Keadaan ini menggambarkan penarikan kepentingan atau mengacuh kepentingan kelompok lain.