Refleksi Hari Pendidikan Nasional di UGM dengan fokus pada pendidikan berkualitas dan inklusif.
Universitas Gadjah Mada (UGM) memperingati Hari Pendidikan Nasional dengan menggelar upacara bendera di halaman Balairung pada Jumat, 2 Mei. Acara ini dihadiri oleh perwakilan sivitas akademika dan menjadi momen refleksi kolektif tentang masa depan pendidikan di Indonesia.
Peran Perguruan Tinggi dalam Pendidikan Berkualitas
Dalam upacara tersebut, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., menyampaikan amanat yang menekankan pentingnya partisipasi perguruan tinggi dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. Peringatan ini tidak hanya mengenang jasa para tokoh pendidikan, tetapi juga mengajak untuk memperbarui komitmen terhadap pembelajaran yang lebih adil dan berkelanjutan di tengah dinamika global dan transformasi digital.
Rektor menekankan bahwa pendidikan harus menjadi lebih adaptif, kolaboratif, dan inklusif. Dengan tema nasional 'Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua', beliau menyoroti kompleksitas tantangan pendidikan yang dihadapkan pada kesenjangan akses, rendahnya literasi, dan ketimpangan kualitas. Semua ini memerlukan perhatian dan keterlibatan dari seluruh elemen masyarakat.
Inovasi Teknologi untuk Pendidikan Inklusif
Sejak akhir 2023, UGM telah meluncurkan UGM Online, sebuah platform pembelajaran daring yang membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat terhadap pendidikan berkualitas. Inisiatif ini diperkuat dengan Kanal Pengetahuan dan Menara Ilmu, dua kanal digital UGM yang menyediakan konten lintas disiplin ilmu secara terbuka.
Pemanfaatan teknologi ini memungkinkan pendidikan menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini termarginalkan secara geografis maupun sosial. Dengan sistem terbuka ini, semangat belajar sepanjang hayat menjadi lebih nyata dan mudah diakses siapa saja. UGM Online, Kanal Pengetahuan, dan Menara Ilmu tersebut menjadi wujud kontribusi UGM dalam menyelenggarakan pendidikan inklusif berbasis teknologi.
Rektor juga mengulas sejarah kontribusi UGM dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program Pengerahan Tenaga Mahasiswa (PTM) yang dimulai tahun 1951. Program ini kemudian berkembang menjadi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), yang hingga kini menjadi model pembelajaran berbasis pengabdian masyarakat.
Melalui program ini, mahasiswa UGM tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga di tengah masyarakat, mengasah empati, kepedulian, dan kepemimpinan. Pengalaman di lapangan ini menjadi bekal penting bagi mahasiswa untuk memahami realitas sosial, sekaligus menumbuhkan semangat menjadi agen perubahan.
Dari desa hingga pelosok negeri, kontribusi mahasiswa UGM menjadi bagian nyata dari praktik pendidikan yang membumi. Program KKN-PPM UGM memberikan pengalaman belajar terbaik bagi mahasiswa untuk mengasah empati, kepedulian, kerja sama, dan karakter kepribadian, hingga membentuk kesadaran berpengetahuan serta kemandirian yang berdaya saing.
Dalam pidatonya, Rektor juga mengutip ajaran Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan sejati adalah pendidikan yang mengajarkan kita untuk hidup bersama, saling menghargai, saling membantu, dan saling mencintai. Menutup amanatnya, Rektor mengajak seluruh sivitas dan masyarakat untuk terus bergotong royong menciptakan ruang-ruang pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan merata.
Di tengah tantangan global, semangat gotong royong dan keberpihakan terhadap keadilan pendidikan menjadi kunci membangun masa depan yang lebih cerah. Rektor percaya melalui pendidikan bermutu dan kerja kolektif, Indonesia akan menghasilkan SDM unggul masa depan sebagai fondasi utama pembangunan bangsa.
Mari kita bergotong royong memberikan ruang pendidikan yang berkualitas, merata dan inklusif demi peningkatan kapasitas pengetahuan generasi bangsa masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional.