Dosen Geografi UGM mendapatkan pelatihan strategi mengajar untuk memahami dan mengajar mahasiswa Gen Z dengan lebih efektif.
Memahami Karakteristik Generasi Z
Perbedaan generasi menjadi tantangan dalam pembelajaran di kampus. Dosen dan mahasiswa memiliki karakteristik generasi yang berbeda. Mahasiswa saat ini, yang berasal dari Generasi Z, memiliki aksesibilitas tinggi terhadap teknologi dan gaya belajar yang berbeda. Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Muhammad Kamal, menekankan pentingnya memahami mahasiswa sebagai 'klien' untuk mengurangi kesenjangan generasi. Dalam workshop bertema 'Komunikasi Efektif dan Perkuliahan Bersama Generasi Z', dosen dibekali strategi untuk mengajar mahasiswa Gen Z dengan lebih baik.
Strategi Mengajar dan Tantangan
Dr. Rizqi Nur’aini A’yuninnisa dari Fakultas Psikologi UGM menjelaskan bahwa Generasi Z dikenal dengan gaya belajar visual-interaktif dan responsif terhadap umpan balik instan. Gadget menjadi bagian esensial dalam kehidupan mereka, dan meski bisa menjadi distraksi, gadget dapat mendukung pembelajaran jika digunakan dengan aturan yang jelas. Dosen dapat menetapkan kapan gadget boleh digunakan dalam kelas. Selain itu, mahasiswa Gen Z rentan terhadap gangguan kesehatan mental, seperti 'burn out'. Oleh karena itu, dosen perlu proaktif mendampingi mahasiswa dengan menjadi pendengar aktif dan tidak menghakimi.
Aisha Sekar Lazuardini Rachmanie menekankan pentingnya membangun koneksi dan empati dengan mahasiswa Gen Z melalui teknik active listening dan pertanyaan reflektif. Komunikasi yang tegas namun terbuka menjadi kunci. Misalnya, dosen harus menyampaikan ekspektasi dan batasan sejak awal, seperti merespon pesan di jam kerja dan penggunaan bahasa profesional. Fakhirah Inayaturrobbani menyampaikan bahwa metode pembelajaran menarik bagi Gen Z meliputi hybrid learning dan pemanfaatan teknologi seperti gamifikasi dalam pembelajaran.
Workshop ini diikuti oleh seluruh dosen Fakultas Geografi UGM untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih tepat. Pada hari kedua, Ardian Rahman Afandi memberikan paparan tentang motivasi dan kepemimpinan untuk Gen Z, sementara Syaifa Tania membahas komunikasi efektif dengan Gen Z. Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan mahasiswa masa kini, dosen dapat menciptakan metode pengajaran yang lebih relevan dan efektif.