Kisah Haru Rizki: Lulusan Terbaik S2 FEB UGM Kehilangan Ibu Tercinta

image

Rizki Oktavianto, lulusan terbaik S2 FEB UGM, menghadapi momen wisuda tanpa kehadiran ibunya yang berpulang sepekan sebelum acara.

Kehilangan di Tengah Kebahagiaan Wisuda

Wisuda adalah momen yang dinantikan oleh setiap mahasiswa, termasuk Rizki Oktavianto, lulusan terbaik Magister Sains Akuntansi FEB UGM. Namun, kebahagiaan itu bercampur duka karena ibunya, Jariyah, meninggal dunia sepekan sebelum wisuda. Rizki harus menghadapi podium sendirian, menyampaikan pidato dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca.

Rizki mengenang ibunya sebagai sosok yang selalu mendukungnya dalam belajar. “Sangat sedih bila mengingat ibu, ia yang selalu menyemangati saya,” katanya. Meski berprestasi dengan IPK 3,97, Rizki merasa pencapaiannya tak lepas dari peran sang ibu.

Kenangan Terakhir Bersama Sang Ibu

Puncak kebahagiaan Rizki bersama ibunya terjadi saat ia lulus ujian tesis pada 23 Januari 2025. Sang ibu bahkan sudah menyiapkan baju dan tas baru untuk menghadiri wisuda. Namun, takdir berkata lain, di hari terakhir Ramadan 1446 H, ibunya berpulang, menyusul ayah Rizki yang telah meninggal 20 tahun lalu.

“Saya sedih sekali, ditinggal dua orang terkasih dalam hidup saya,” ungkap Rizki, yang merupakan anak tunggal. Meski duka mendalam, Rizki berusaha menemukan kekuatan baru, meyakini ibunya hadir di hari wisuda untuk menyaksikan pencapaiannya.

Dengan haru, Rizki mengucapkan, “Alhamdulillah buk, anakmu Rizki Oktavianto sudah resmi bergelar M.Sc.” Ia juga mengutip lirik bahasa Jawa sebagai penghormatan terakhir untuk ibunya.

Rizki kini menyandang gelar magister, yang ia anggap sebagai titipan dan amanah. Ia percaya bahwa kesuksesan adalah saat kita bisa bermanfaat dan menginspirasi orang lain, meski melalui langkah kecil.


You Might Also Like