Kisah inspiratif Dewi Agustiningsih, lulusan doktor termuda dan tercepat di UGM, mengatasi tantangan ekonomi dan akademis.
Perjalanan Akademis yang Menginspirasi
Universitas Gadjah Mada baru saja mewisuda 1.455 mahasiswa pascasarjana, termasuk Dr. Dewi Agustiningsih, S.Si., dari Program Studi Kimia, FMIPA. Dewi dinobatkan sebagai lulusan doktor tercepat dan termuda, menyelesaikan studinya dalam 2 tahun 6 bulan 13 hari di usia 26 tahun. Rata-rata masa studi doktoral adalah 4 tahun 7 bulan, dan usia lulusan rata-rata adalah 42 tahun 6 bulan 16 hari.
Dewi adalah dosen di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan alumnus Kimia UGM. Ia menyelesaikan studi sarjana pada 2020, magister pada 2022, dan doktoral pada 2025. Dewi bersyukur dapat menyelesaikan studi doktoralnya dengan bantuan beasiswa Bidikmisi dan Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).
Tantangan dan Motivasi
Dewi mengaku tantangan terbesarnya adalah keterbatasan ekonomi. Saat S1, ia hanya mendapat uang saku Rp600 ribu per bulan. Namun, ia tidak menyerah dan belajar kemandirian. Motivasi Dewi adalah membuktikan bahwa latar belakang ekonomi tidak membatasi impian seseorang.
Disertasinya membahas sintesis dan pengembangan material katalis berbasis material anorganik untuk reaksi organik seperti reaksi cross-coupling. Ia memodifikasi material berbasis silika dan titania dengan senyawa organosilan dan logam transisi untuk meningkatkan aktivitas dan kestabilan katalis.
Dewi ingin menghasilkan material yang ramah lingkungan dan efisien untuk sintesis senyawa penting. Sebagai dosen, ia akan melanjutkan penelitian dan ingin mengembangkan material katalis yang stabil dalam berbagai kondisi reaksi. Ia juga ingin menjajaki kolaborasi lintas disiplin untuk aplikasi yang lebih luas.
Ke depannya, Dewi berharap bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa dari latar belakang sederhana, membuktikan bahwa mimpi setinggi apapun bisa dicapai dengan tekad dan semangat belajar yang kuat.
