Pemangkasan anggaran Kemendiktisaintek memicu kekhawatiran akan efektivitas dan daya saing bangsa.
Efisiensi atau Pengorbanan?
Lebih dari 100 hari Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo-Gibran, berbagai kebijakan telah memicu pro dan kontra di masyarakat. Salah satu kebijakan kontroversial adalah Instruksi Presiden (Inpres) 1 tahun 2025 yang mengarahkan efisiensi anggaran, termasuk pemangkasan anggaran Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) sebesar Rp14,3 triliun dari total Rp56,6 triliun. Agustina Kustulasari, S.Pd., M.A., dosen Manajemen Kebijakan Publik UGM, mengkritisi kebijakan ini dengan mempertanyakan bagian mana yang dianggap boros dan apakah pemangkasan ini benar-benar diperlukan.
Menurut Agustina, efisiensi seharusnya tidak mengorbankan efektivitas. Efisiensi hanya bermanfaat jika tetap mencapai tujuan utama dengan cara yang lebih hemat. Jika efisiensi justru mengurangi dukungan terhadap riset dan inovasi, maka kebijakan ini perlu dievaluasi ulang.
Dampak pada Pendidikan Tinggi dan Riset
Agustina menyoroti bahwa pemotongan anggaran dapat berdampak luas pada dosen dan mahasiswa. Universitas sering merancang program berdasarkan anggaran tahun sebelumnya, dan perubahan mendadak dapat mengganggu dinamika kerja serta perencanaan program. Riset dan inovasi, yang merupakan kunci peningkatan daya saing bangsa, dapat terhambat.
Dengan anggaran yang semakin terbatas, perguruan tinggi harus mencari sumber pendanaan alternatif, seperti kerja sama dengan industri dan lembaga internasional. Namun, Agustina mengingatkan bahwa langkah ini bukan hal baru dan sudah lama dilakukan. Tantangan besar bagi peneliti dan institusi akademik adalah terus berinovasi meski anggaran dipangkas.
Agustina juga menekankan pentingnya mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebijakan efisiensi ini. Pemangkasan anggaran harus dilakukan dengan cermat agar tidak menghambat pencapaian tujuan utama pendidikan dan riset. Pemerintah harus memastikan bahwa efisiensi ini benar-benar bermanfaat dan bukan sekadar pemangkasan untuk kepentingan politik.