Senam merupakan aktifitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani.
Gerakannya merangsang komponen kebugaran jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh.
Disamping itu senam juga berpotensi untuk mengembangkan gerak dasar sebagai landasan penting bagi penguasaan keterampilan teknik suatu cabang olahraga.
Menurut Margono (Wardani, 2012) mengemukakan bahwa, senam ialah latihan tubuh yang dipilih dengan berencana, disusun secara sistematis dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis.
Sejarah Masuknya Senam ke Indonesia
Senam mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1912, ketika senam pertama kali masuk ke Indonesia pada jaman penjajahan Belanda.
Masuknya olahraga senam ini bersamaan dengan ditetapkannya pendidikan jasmani sebagai pelajaran wajib di sekolah-sekolah. Dengan sendirinya senam sebagai bagian dari penjaskes juga diajarkan di sekolah.
Senam yang diperkenalkan pertama kali pada waktu itu adalah senam sistem Jerman. Sistem ini menekankan pada kemungkinan-kemungkinan gerak yang kaya sebagai alat pendidikan.
Lalu pada tahun 1916 sistem itu digantikan oleh sistem Swedia (yang menekankan pada manfaat gerak), sebuah sistem yang dibawa dan diperkenalkan oleh seorang perwira kesehatan dari angkatan laut kerajaan Belanda, bernama Dr. H. F. Minkema.
Lewat Minkema inilah senam di Indonesia mulai tersebar, terutama ketika ia pada 1918 membuka kursus senam swedia di kota Malang untuk tentara dan guru.
Jenis-Jenis Senam
Untuk lebih memudahkan penjenisan senam, alangkah lebih baiknya kita ikuti pengelompokkan senam yang dibuat oleh FIG (Federation Internationale de Gymnastique) yang di Indonesiakan menjadi Federasi Senam Internasional.
Menurut FIG (dalam Mahendra, 2001, Hlm. 5-6), senam dibagi menjadi enam kelompok, yaitu senam artistik senam ritmik sportif, senam akrobatik, senam aerobik sport, senam trampolin, senam umum. Berikut penjelasannya;
1. Senam artistik adalah salah satu jenis senam yang sering dipertandingkan yang gerakannya disusun dari masing-masing alat dan telah ditetapkan sesuai pertandingan berlaku.
Contohnya senam lantai, kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, palang bertingkat, dan lain sebagainya.
2. Senam ritmik sportif yaitu senam yang dikembangkan dari senam irama yang diantarkan oleh irama musik yang menghasilkan gerak-gerak tubuh dan alat-alat yang indah.
Senam yang mengendalikan gerakan akrobatik sehingga latihannya banyak mengandung salto sementara pesenamnya harus mendarat diatas tangan dan diatas bahu pasangannya.
3. Senam aerobik sport merupakan pengembangan dari senam aerobik berupa tarian atau kalestenik tertent, kemudian digabungkan dengan akrobatik yang sulit. Senam trampolin merupakan pengembangan senam yang dilakukan diatas trampolin.
4. Senam umum adalah semua jenis senam selain kelima hal diatas. Maka senam aerobik, senam pagi, dan senam SKJ.
Ciri-Ciri Senam
Senam merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki karakteritik yang berbeda dengan cabang olahraga lain.
Suatu olahraga dikatakan sebagai olahraga senam jika memiliki ciri dan kaidah tertentu. Margono (dalam Wardani, 2012) menyatakan ciri dan kaidah dari senam yaitu:
a. Gerakan-gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja.
b. Gerakan-gerakannya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu (meningkatan kelentukan, memperbaiki sikap dan gerak atau keindahan tubuh, menambah keterampilan, meningkatkan keindahan gerak dan meningkatan kesehatan tubuh).
c. Gerakannya harus selalu terusun dan sistematis.
Teknik Dasar Senam Lantai
1. Sikap lilin
Gerakan sikap lilin diawali dengan posisi tidur terlentang dilanjutkan dengan mengangkat kedua kaki lurus ke atas (rapat). Pada gerakan ini, pinggang ditopang oleh kedua tangan, lalu posisi pundak tetap menempel di lantai.
Kemudian kelentukan otot pinggang, punggung dan leher berfungsi memudahkan kedua tangan menopang pinggang.
2. Handstand dan headstand
Gerakan handstand adalah berdiri dengan kedua tangan. Gerakan dimulai dengan sikap berdiri, lalu meletakkan kedua telapak tangan di atas matras.
Gerakan selanjutnya adalah menarik kaki ke belakang ke bagian atas dengan gerakan mengayun, mulai dengan kaki kanan kemudian diikuti dengan kaki kiri atau sebaliknya, kemudian gerakan tersebut dipertahankan selama beberapa detik.
Adapun, teknik dasar headstand tidak jauh berbeda dengan handstand. Hanya saja, dalam gerakan headstand, kepala menjadi tumpuan dengan bantuan ditopang oleh kedua tangan.
Ketika melakukan headstand, kedua tangan diletakkan di samping kepala guna membantu menopang beban tubuh.
3. Berguling ke depan (forward roll)
Gerakan senam ini adalah berguling ke depan dengan urutan gerak dimulai dan tengkuk, punggung, pinggang, dan panggul bagian belakang.
Cara melakukannya diawali dengan sikap jongkok lalu rapatkan kaki. Kemudian letakkan lutut ke dada dan kedua tangan menumpu di depan.
Lalu dilanjutkan dengan berguling ke depan dan ketika panggul menyentuh matras, peganglah tulang kering untuk menuju posisi jongkok.
4. Berguling ke belakang (back roll)
Guling ke belakang merupakan kelompok dari senam lantai yang bergerak ke belakang (dinamis). Gerakan guling belakang adalah gerakan menggulingkan atau menggelindingkan badan ke belakang dengan bentuk membulat seperti roda.
Secara garis besar, tidak ada perbedaan teknik yang cukup signifikan antara guling depan dengan guling belakang. Perbedaannya adalah posisi tubuh. Guling depan mengharuskan pesenam menghadap ke arah matras. Sedangkan guling belakang, posisi tubuhnya membelakangi matras.
5. Guling lenting (neck spring)
Gerakan guling lenting merupakan gerakan tubuh ke atas dan depan yang dilakukan dengan melempar kedua kaki dan tolakan kedua tangan. Ketika melakukan gerakan guling lenting, tumpuan tubuh berada di bagian tengkuk serta kepala.
6. Kayang
Kayang merupakan gerakan senam lantai yang dilakukan dengan cara posisi kedua tangan dan kaki bertumpu ke matras dengan posisi terbalik, lalu meregang dan panggul serta perut diangkat ke atas.
7. Loncat harimau
Secara teoritis teknik senam lantai loncat harimau ini tidak terlalu jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke depan. Loncat harimau dimulai dengan sikap jongkok dengan telapak tangan menumpu kuat ke matras.
Selanjutnya, pandangan ke atas bersamaan dengan gerakan loncatan. Saat kedua telapak tangan menyentuh matras, secara cepat kedua siku ditekuk dan kepala dimasukkan di antara kedua tangan.
Gerakan ini diteruskan dengan gerak menggelinding, yang diawali dari pundak, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang.
Teknik Dasar Senam Irama (Senam Ritmik)
Senam irama adalah senam gerakan senam yang diiringi oleh suara musik dan nyanyian. Gerakan dasar senam ini berupa tepukan tangan, ketukan, nyanyian musik dan lain sebagainya. Senam irama bisa dilakukan secara perorangan (individu) atau kelompok.
a. Senam aerobik
Gerakan dalam senam aerobik bisa terpola atau tidak terpola. Sama sengan senam irama, jenis senam ini juga diiringi dengan musik yang memiliki ketentuan ritmis, kesinambungan, dan durasi tertentu.
Salah satu hal penting dalam gerakan senam aerobik adalah pengaturan napas yaitu penggunaan oksigen yang tepat dan dilakukan secara cepat. Teknik dasar dalam senam aerobik adalah melakukan gerakan berulang. Durasi senam aerobik adalah 20 sampai 30 menit.
b. Senam Artistik (Senam Atlet)
Senam artistik adalah jenis senam yang menggabungkan teknik gerakan tumbling dengan keterampilan senam akrobatik.
Tumbling adalah salah satu disiplin dalam senam di mana seorang pesenam melakukan rangkaian gerak yang cepat dan eksplosif di satu garis lurus.
Adapun, senam akrobatik merupakan disiplin senam yang dilakukan secara beregu yang saling bekerja sama dalam melakukan berbagai gerakan meliputi gerak akrobatik, dansa atau tari, hingga melenting dan mendarat sesuai iringan musik.