Lari merupakan salah satu nomor yang terdapat dalam cabang olahraga atletik. Lari merupakan “lompatan yang berturut-turut” (Muhtar, 2011, hlm. 12).
Dalam kehidupan sehari-hari kita juga tak jarang melakukan lari.Lari juga merupakan salah satu cabang yang diperlombakan dalam olahraga atletik.” Lari dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu lari jarak pendek (sprint), lari jarak menengah dan lari jarak jauh” (Muhtar, 2011, hlm.11).
Lari jarak pendek (sprint) merupakan suatu cara untuk berlari dimana si atlit harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin (Muhtar, 2011, hlm. 12).
Artinya, pelari harus melakukan lari yang secepat-cepatnya dengan mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (start) sampai melewati garis akhir (finish).
Sejarah Singkat Lari Jarak Pendek
Berdasarkan catatan sejarah, lari jarak pendek mulai muncul pada abad ke-7 SM atau pada zaman Yunani Kuno serta berasal dari seorang prajurit Yunani Kuno.
Pada saat itu, seorang prajurit tersebut ingin mengumumkan kemenangan Yunani dari Persia dan ia pun berlalri sambi membawa pesan untuk menyampaikan kepada sang Raja.
Namun, tanpa diduga, setelah menyampaikan pesan atas kemenangan tersebut kepada sang Raja, beliau meninggal dunia.
Sang raja yang mendengar kabar itu ingin memberikan penghormatan atas kematian prajurit tersebut dengan cara menyelenggarakan lomba lari jarak pendek.
Zaman yang terus berkembang membuat lari jarak pendek semakin dikenal oleh masyarakat dunia.
Hingga pada akhirnya, di tahun 1912 ada sebuah organisasi yang menaungi olahraga atletik lari jarak pendek, yaitu IAAF (International Association of Athletics Federation). Saat ini, sudah sekitar 212 negara sudah menjadi anggota IAAF.
Teknik Lari Jarak Pendek
Dalam teknik lari jarak pendek (sprint) ada tiga teknik yang harus dipahami dan dikuasai yaitu mengenai teknik start, teknik gerakan sprint, dan teknik melewati garis finish.
1. Teknik Start
Teknik start yang sering digunakan pada lari jarak pendek adalah start jongkok. Terdapat tiga posisi dalam start jongkok yaitu start pendek, start menengah dan start panjang.
Posisi ini tergantung pada jarak antara kaki depan dan belakang saat melakukan start jongkok, namun yang paling sering digunakan adalah posisi start menengah.
Menurut Muhtar (2011, hlm. 12-13) mengemukakan bahwa Langkah-langkah startmenengah adalah sebagai berikut;
1) Berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan di samping badan dan pandangan lurus ke depan. Setelah aba-aba “bersedia” langkahkan kaki kiri ke depan.
2) Letakkan lutut kaki kanan di samping ibu jari kaki kiri dengan jarak kirakira satu kepal, dengan badan agak condong ke depan kemudian antara paha dan tungkai bawah kira-kira membentuk sudut 90˚.
Letakkan tangan pada garis start selebar bahu, telunjuk dengan ibu jari membentuk huruf “V”. 25 3) Ketika aba-aba “siap”, pinggul diangkat ke atas hingga pantat lebih tinggi daripada pundak.
Lutut kaki yang depan kira-kira membentuk sudut 90˚ dan kaki kanan membentuk 120˚. Kedua lengan tetap lurus, berat badan bertumpu pada kedua tangan, leher dilemaskan.
Sikap ini dipertahankan hingga bunyi pistol terdengar kemudian lari secepat-cepatnya dengan menekankan kaki pada balok start, kaki kanan dilangkahkan kedepan bersamaan dengan ayunan lengan kiri.
Muhtar (2011 : 14) mengemukakan bahwa hal yang perlu dikuasai oleh seorang atlet lari jarak pendek diantaranya:
• Berlari dengan ujung kaki.
• Tubuh condong ke depan.
• Lengan ditekuk 90˚ dan di ayun ke arah lari.
• Tangan dan otot muka dilemaskan.
• Masing-masing kaki diluruskan dan paha kaki yang memimpin diangkat horizontal.
c. Teknik Melewati Garis Finish
Muhtar (2011 : 14-15) mengemukakan bahwa ada tiga teknik melewati garis finish pada lari jarak pendek yaitu:
1) Menjatuhkan dada kedepan.
2) Menjatuhkan salah satu bahu kedepan.
3) Lari secepat-cepatnya sampai beberapa meter melewati garis finish.
Teknik yang sering dilakukan adalah dengan menjatuhkan dada kedepan apabila ada beberapa pelari yang bersamaan melewati garis finish, maka pelari yang anggota tubuhnya menyentuh pita terlebih dahulu merupakan pemenangnya.
Manfaat Lari Jarak Pendek
Lari jarak pendek memiliki beberapa manfaat yang bagus untuk tubuh, apabila dilakukan dengan benar. Berikut uraiannya;
1. Membakar Lemak
Dengan melakukan sprint atau lari jarak pendek selama 1 jam setiap minggu, lebih efisien dalam membakar lemak dibanding dengan jogging selama 1 jam setiap hari.
2. Memperlancar Pernafasan
Setelah melakukan penelitian, lari sprint yang dilakukan dengan rutin dapat memperlancar pernafasan dan dapat membuat nafas lebih panjang.
3. Dapat Menguatkan Tulang
Bisa menguatkan tulang pada tubuh, terutama tulang kaki. Ini sangat bagus karena membuat tulang tidak mudah patah saat terjadi benturan keras.
4. Membentuk Otot
Dapat dilihat dari pelari professional, rata-rata mereka memiliki badan yang sangat atletis dengan otot-otot yang terbentuk. Maka hal tersebut, mereka sering melakukan lari sprint.
5. Meningkatkan Kecepatan saat Berlari
Kegiatan dari lari sprint ini dapat meningkatkan kecepatan berlari kita. Dapat dilihat dari salah satu latihan para pesepakbola profesional ialah terus berlari atau berlari sprint.