Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan satu sama lain untuk menjalani hidupnya, termasuk interaksi.
Pengertian interaksi yaitu satu relasi antara dua sistem yang terjadi sedemikian rupa, sehingga kejadian yang berlangsung pada satu sistem akan mempengaruhi kejadian yang terjadi pada sistem lainnya.
Sebagai makhluk sosial, manusia juga membutuhkan interaksi sosial dalam hidupnya. Pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok.
Sebagai bentuk interaksi, individu atau kelompok dapat saling bekerjasama atau bahkan berkonflik secara formal maupun informal, langsung maupun tidak langsung.
Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial akan dimulai saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan, berbicara atau bahkan berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam ini merupakan bentuk dari interaksi sosial.
Contoh nyata lainnya dari interaksi sosial adalah kerja sama tim sepak bola dalam sebuah pertandingan, debat calon presiden, tawar-menawar antara pembeli dan penjual, dan lain sebagainya.
Adapun faktor–faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial menurut Mahmudah (2010), diantaranya:
1. Faktor Imitasi
Faktor ini telah di uraikan oleh Gabriel Tarde yang beranggapan bahwa seluruh kehidupan sosial itu sebenarnya berdasarkan pada faktor imitasi saja. Pendapat ini dalam ralitasnya banyak yang mengatakan tidak seimbang atau berat sebelah. Hal ini tidak lain karena tidak semua interaksi sosial tidak semua interaksi disebabkan oleh faktor ini.
2. Faktor Sugesti
Yang dimaksud sugesti disini ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain yang pada umumnya diterima tanpa adanya daya kritik.
3. Faktor Identifikasi
Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara fisik maupun non fisik. Proses identifikasi pada kenyataannya seringkali, untuk pertama kali berlangsung secara tidak sadar (secara dengan sendirinya).
Kedua, bersifat irasional, yaitu berdasarkan perasaan–perasaan atau kecenderungan- kecenderungan dirinya yang tidak diperhitungkan secara rasional. Ketiga, identifikasi berguna untuk melengkapi sistem norma- norma , cita-cita dan pedoman-pedoman tingkah laku orang yang mengidentifikasi itu.
4. Simpati
Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu dengan orang yang lain. Simpati muncul dalam diri seorang individu tidak atas dasar rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses indentifikasi.
Mengutip dari Modul Interaksi Sosial yang disusun oleh Dr. H. Asep Mulyana, M.Pd., dkk. Ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan interaksi sosial, yakni kontak sosial dan komunikasi. Apa itu? berikut penjelasannya.
1. Kontak Sosial
Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum (yang artinya bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh). Jadi artinya secara harifah adalah bersama-sama menyentuh.
Sedangkan secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antara orang-perorangan, antara orang-perorangan dengan suatu kelompok, dan antara suatu kelompok dengan kelompok.
Contoh kontak sosial secara langsung adalah dua orang yang saling menyapa atau saling tersenyum. Sementara itu, contoh kontak sosial tidak langsung adalah dua pihak yang berinteraksi melalui perantara, seperti surat, telepon, atau media sosial.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah bentuk penyampaian dan penerimaan pesan, yang biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih. Seseorang yang berkomunikasi akan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak dan bisa dikatakan berhasil apabila audience (pendengar) bisa menangkap maksud yang disampaikan.
Diperlukan beberapa elemen penting di bawah ini agar komunikasi dapat berjalan dengan baik, yaitu:
a. Pengirim atau komunikator sebagai pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain,
b. Penerima atau komunikan sebagai pihak yang menerima pesan dari pengirim,
c. Pesan, merupakan ide atau gagasan yang ingin disampaikan,
d. Umpan balik (feedback), merupakan tanggapan dari penerima pesan terhadap pesan yang disampaikan,
e. Media atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Media ini dapat berupa tulisan, lisan, gambar, atau film.
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Dalam kajian sosiologi, interaksi sosial dapat terbagi ke dalam tiga macam bentuk, yaitu asosiatif, disosiatif, dan akomodatif. Di bawah ini merupakan penjelasan dari bentuk-bentuk interaksi sosial.
Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif
Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang mengarah pada kesatuan. Bentuk interaksi sosial asosiatif bisa berupa kerja sama, asimilasi, dan akulturasi.
1. Kerja Sama
Kerja sama, secara istilah berarti suatu usaha yang dilakukan bersama antara individu atau kelompok, tujuannya untuk mencapai satu tujuan atau beberapa tujuan bersama. Contoh paling bagus adalah gotong royong.
2. Asimilasi
Asimilasi adalah percampuran dua atau lebih kebudayaan berbeda yang melebur menjadi suatu kebudayaan baru. Contohnya musik dangdut.
Ketiga elemen tersebut bercampur menjadi satu dan membentuk genre musik baru, yaitu musik dangdut yang menghilangkan ciri budaya lamanya. Makanya, banyak orang menyangka jika musik dangdut adalah musik khas Indonesia.
3. Akulturasi
Selanjutnya, akulturasi adalah perpaduan dua atau lebih budaya yang berbeda tanpa menghilangkan ciri budaya lamanya.
Contohnya itu bangunan Masjid Kudus yang mencerminkan adanya interaksi antara budaya Jawa, Hindu, dan Islam.
Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif
Bentuk interaksi sosial disosiatif ini lebih mengarah kepada perpecahan, baik antar individu maupun kelompok. Adapun bentuk-bentuk dari disosiatif meliputi, persaingan (kompetisi), kontravensi, dan pertentangan (konflik).
1. Persaingan (Kompetisi)
Persaingan merupakan suatu proses sosial di mana individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tanpa menggunakan ancaman kekerasan. Misalnya, kompetisi sepakbola pada piala dunia.
2. Kontravensi
Kontravensi merupakan suatu perasaan tidak suka yang disembunyikan, seperti iri ataupun dengki. Biasanya, orang yang sedang melakukan kontravensi akan lebih sering ngomong dalam hati. Kenapa? karena mereka menyembunyikanya.
3. Pertentangan (Konflik)
Secara istilah, konflik adalah proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok dalam mencapai tujuannya disertai dengan paksaan atau kekerasan. Pertentangan terjadi disebabkan oleh adanya perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan sosial.