Menjaga Integritas Tenaga Kesehatan untuk Mencegah Kekerasan

image

Pentingnya integritas tenaga kesehatan dalam mencegah kekerasan di lingkungan medis.

Peran Integritas dalam Dunia Medis

Kasus kekerasan seksual di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung menjadi peringatan penting bagi dunia medis. Kejadian ini menyoroti perlunya pengawasan ketat dalam pelayanan pasien dan tata kelola obat. Untuk mencegah insiden serupa, evaluasi menyeluruh dan perbaikan sistem harus dilakukan. Tenaga kesehatan diminta untuk menjaga integritas dan profesionalisme, menghindari segala bentuk kekerasan.

Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D, seorang pemerhati perilaku kesehatan dari FK-KMK UGM, menekankan bahwa tantangan terbesar bagi tenaga kesehatan berasal dari dalam diri mereka sendiri. Profesi dokter menuntut pendekatan yang baik dengan pasien, namun kesempatan ini tidak boleh disalahgunakan untuk tindakan negatif seperti kekerasan seksual.

Pendidikan dan Role Model dalam Pencegahan Kekerasan

Menurut Yayi, pencegahan perilaku menyimpang di kalangan tenaga kesehatan memerlukan perubahan struktur kurikulum pendidikan yang terorganisir. Koordinasi antara program studi dan rumah sakit juga penting. Pendidikan kedokteran harus memasukkan role model sebagai panutan, baik dari dosen maupun alumni, untuk memberikan contoh yang baik.

Di FK-KMK UGM, telah diterapkan Health Promoting University (HPU) dengan prinsip Zero Tolerance untuk Bullying, Harassment, dan Violence. Sejak 2019, FK-KMK menyusun Panduan Pendidikan Klinik Bermartabat untuk civitas akademika dan hospitalia, serta jejaringnya.

Integritas dan profesionalisme adalah kunci dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap tenaga kesehatan. Dengan pendekatan yang tepat dan pendidikan yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan medis yang aman dan bebas dari kekerasan.


You Might Also Like