Pentingnya dukungan pemerintah dalam pengembangan transportasi hijau untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Transportasi Hijau: Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Indonesia, sebagai salah satu dari 10 negara penghasil emisi rumah kaca terbesar, menghadapi tantangan besar dalam menurunkan emisi tersebut. Transportasi menjadi penyumbang emisi terbesar kedua setelah industri. Oleh karena itu, pemerintah harus mendorong penggunaan transportasi hijau untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca dan pembangunan lingkungan berkelanjutan.
Dr. (HC). Ir. Budi Karya Sumadi, mantan Menteri Perhubungan RI, dalam acara Ramadan Public Lecture di Masjid Kampus UGM, menekankan pentingnya komitmen dalam mewujudkan transportasi hijau. Menurutnya, perjalanan menuju transportasi hijau tidaklah mudah dan memerlukan keterlibatan banyak pemangku kebijakan untuk menghasilkan regulasi yang sesuai dengan misi tersebut.
Perencanaan Matang untuk Transportasi Ramah Lingkungan
Budi Karya Sumadi menyoroti pentingnya perencanaan dan pemetaan yang matang dalam mempersiapkan transportasi hijau. Salah satu tolok ukur yang harus diperhatikan adalah kebutuhan pengguna transportasi. Infrastruktur yang dibangun harus sesuai dengan kebutuhan pengguna agar dapat memberikan manfaat maksimal.
Selain itu, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan seperti biogas harus ditingkatkan. Biogas, meskipun belum banyak digunakan, merupakan solusi bahan bakar yang baik dan ramah lingkungan. Namun, keselamatan pengguna kendaraan juga harus menjadi prioritas dalam menyongsong transportasi hijau yang baik.
Budi mencontohkan pentingnya penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor, meskipun jarak tempuh dekat. Keselamatan selama berkendara harus tetap diutamakan untuk mendukung transportasi yang lebih baik dan aman.
Dengan komitmen yang kuat dan perencanaan yang matang, Indonesia dapat mewujudkan transportasi hijau yang berkelanjutan dan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.