Perbaikan Rantai Pasok: Kunci Stabilitas Harga Pangan

Pakar UGM menilai pentingnya perbaikan rantai pasok untuk stabilitas harga pangan yang lebih baik.

Stok Pangan Aman, Tapi Harga Masih Tinggi

Pemerintah memastikan stok bahan pangan aman selama Ramadhan hingga lebaran. Namun, di beberapa daerah, harga beras masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Komoditas lain seperti cabai, daging sapi, dan telur juga mengalami kenaikan harga karena permintaan tinggi dan produksi yang belum mencukupi.

Prof. Dr. Kuncoro Harto Widodo dari UGM menyatakan, ketidakstabilan harga pangan ini disebabkan oleh gangguan dalam rantai pasok. Meskipun ada kebijakan operasi pasar dan HET, fluktuasi harga tetap terjadi.

Sinergi Antar Stakeholders untuk Rantai Pasok yang Lebih Baik

Menurut Prof. Kuncoro, diperlukan perbaikan ekosistem rantai pasok pangan. Semua pihak, dari hulu hingga hilir, harus bersinergi. Kerja sama antara kementerian, lembaga pemerintah, pemerintah pusat dan daerah, serta sektor swasta sangat diperlukan.

Di sektor hulu, pemerintah harus memastikan produksi pangan sesuai target swasembada. Di hilir, kebutuhan harus terpenuhi dengan produksi dan cadangan pangan. Transparansi dan berbagi informasi yang real-time juga penting untuk kestabilan harga.

Program Makan, Bergizi, Gratis (MBG) juga mempengaruhi kebutuhan dan persediaan pangan. Program ini berpotensi menambah tantangan dalam menjaga kestabilan harga.

Dengan perbaikan rantai pasok dan sinergi antar stakeholders, diharapkan stabilitas harga pangan dapat tercapai, sehingga masyarakat dapat menikmati harga yang lebih terjangkau.


You Might Also Like