Kontroversi Pernyataan Ahmad Dhani: Naturalisasi dan Patriarki

Analisis pernyataan Ahmad Dhani tentang naturalisasi pemain sepak bola yang dinilai patriarkis.

Pernyataan Kontroversial Ahmad Dhani

Ahmad Dhani, musisi sekaligus anggota DPR RI, kembali memicu kontroversi dengan pernyataannya dalam sidang DPR terkait naturalisasi pemain sepak bola. Dhani mengusulkan agar pemerintah menganggarkan program naturalisasi pemain sepak bola senior dari negara lain untuk dijodohkan dengan perempuan Indonesia. Tujuannya adalah menghasilkan anak yang diharapkan dapat menjadi pemain bola andal. Pernyataan ini langsung menuai kritik dari berbagai kalangan.

Dr. Hastanti Widy Nugroho, dosen Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, menilai pernyataan Dhani sangat problematis. Menurutnya, Dhani menunjukkan pemahaman yang keliru tentang naturalisasi dan mengedepankan pandangan patriarkis yang diskriminatif terhadap perempuan. Widy menyebut pernyataan tersebut sebagai bentuk misogini, yaitu kebencian dan prasangka terhadap perempuan.

Analisis Patriarki dan Diskriminasi

Widy menyoroti bahwa pernyataan Dhani menggambarkan perempuan hanya sebatas urusan dapur, sumur, dan kasur. Ia menyayangkan bahwa usulan seperti ini datang dari seorang anggota legislatif yang seharusnya memiliki pemahaman lebih baik tentang hak perempuan. Widy juga mempertanyakan kualitas mentalitas anggota dewan yang menunjukkan pemahaman minim terhadap isu gender.

Menurut Widy, jika pandangan seperti ini terus dikampanyekan, nasib perempuan Indonesia akan semakin terpinggirkan. Ia juga menilai pernyataan Dhani tentang warna kulit pemain sepak bola yang dinaturalisasi cenderung rasis. Selain itu, Dhani dianggap gagal memahami konsep nasionalisme yang seharusnya menjadi landasan dalam proses naturalisasi.

Widy memberikan contoh pemain sepak bola seperti Maarten Paes yang memilih menjadi Warga Negara Indonesia karena kecintaan terhadap tanah air. Ia menekankan bahwa naturalisasi bukanlah proyek reproduksi, melainkan pilihan berdasarkan cinta terhadap tanah air. Widy berharap Ahmad Dhani dan anggota dewan lainnya dapat lebih memahami esensi dari naturalisasi dan nasionalisme.

Secara keseluruhan, pernyataan Ahmad Dhani dinilai tidak hanya patriarkis tetapi juga diskriminatif. Kritik dari Widy dan kalangan akademisi lainnya diharapkan dapat membuka mata banyak pihak tentang pentingnya menghargai hak dan martabat perempuan dalam setiap kebijakan yang diambil.


You Might Also Like