Pentingnya strategi komunikasi yang baik dalam pengelolaan Danantara untuk ekonomi Indonesia.
Danantara, yang diluncurkan pada 24 Februari, masih menjadi topik hangat di kalangan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan pengelolaan aset negara dan dampaknya terhadap ekonomi Indonesia. Polemik awal peluncuran, seperti rangkap jabatan direksi dan melemahnya IHSG serta depresiasi rupiah, menambah ketidakjelasan.
Strategi Investasi yang Jelas
Ekonom UGM, Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D., menekankan pentingnya komunikasi pemerintah mengenai strategi investasi Danantara. Menurutnya, strategi yang jelas dan sumber dana berkelanjutan adalah kunci. Danantara bukan sekadar instrumen ekonomi, tetapi juga komitmen untuk memperkuat Indonesia secara inklusif dan progresif.
Danantara diharapkan dapat meningkatkan daya saing global dan mendorong pertumbuhan ekonomi di luar APBN, meskipun modal awalnya berasal dari APBN. Penting bagi Danantara untuk diaudit secara berkala demi good governance, yang menuntut transparansi dalam penggunaannya.
Transparansi dan Portofolio Investasi
Mudrajad juga menyoroti perlunya transparansi dalam portofolio investasi Danantara. Sumber pendanaan dan sektor yang ditargetkan untuk pertumbuhan ekonomi inklusif harus dipaparkan dengan jelas. Investasi tidak hanya dalam aset menguntungkan, tetapi juga harus mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia.
Penting untuk menghindari tumpang tindih dengan kementerian dan lembaga lain. Pengelola Danantara perlu merumuskan roadmap dan menetapkan Indikator Kinerja Utama yang jelas, menyeimbangkan peran antara mencari keuntungan dan pelayanan publik.
Danantara sebagai Sovereign Wealth Fund harus memiliki orientasi yang jelas, apakah laba, sosial, atau keduanya. Indikator kinerja harus dirumuskan dengan tepat untuk mengukur keberhasilan.