Pak Sarimudin mengambil senjata rakitan untuk menembak dan mengusir babi-babi tersebut dari lahan yang dia jaga. Namun naas, saat menarik pelatuk bukan babi yang tertembak tapi malah senjata tersebut meledak hingga sebilah besi menancap di wajahnya.
Pak Sarimudin mengambil senjata rakitan untuk menembak dan mengusir babi-babi tersebut dari lahan yang dia jaga. Namun naas, saat menarik pelatuk bukan babi yang tertembak tapi malah senjata tersebut meledak hingga sebilah besi menancap di wajahnya.
Pemuda ini berjualan karena sang ayah sakit sudah lebih dari tiga tahun sedangkan sang ibu harus menjadi buruh cuci di rumah tetangganya.
Sang bocah tersebut masih menganggap bahwa orang tuanya masih utuh. Sang bocah pun ngoceh terus dan seolah-olah mengajak ayahnya ngobrol.
Hal menyedihkan pun terjadi, rupanya sang bapak rela menahan lapar demi kedua anaknya tersebut agar bisa makan.
Tak sedikit warganet yang merasa iba dan terharu dengan perjuangan sang pria dalam mencari rezeki demi keluarganya tersebut.
Terlihat sang Bapak bermain layangan kecil di ruang tunggu pasien tersebut. Sang bapak pun memperagakan menerbangkan layangan dengan penuh senyum dan canda tawa untuk menghibur anaknya.
Berdasarkan keterangan dalam video, kakek ini hanya tinggal berdua bersama seorang istrinya yang sedang sakit stroke
Warganet juga dibuat terenyuh melihat peristiwa tersebut. Mereka menilai, kakek tersebut tampaknya belum makan sehingga susah untuk bangkit dan menarik becak.
Sekilas memang tampak biasa. Namun, keterangan di dalam video berhasil membuat beberapa warganet meneteskan air mata.
Ibu itu juga beberapa kali mencium ibunya yang sedang digendongnya, hal ini menunjukkan bahwa ibu itu sangat sayang kepada ibunya yang sudah lansia.
Dalam video tersebut, terlihat lelaki tua itu menunggu sampah dari pegawai mini market sambil melahap roti dan meminum air mineral yang telah dibelinya.
Sang kakek menuturkan bahwa ia harus menjual jam tangannya untuk biaya berobat, karena donat yang kakek jual tidak laku.
Video berdurasi singkat tersebut menampilkan sesosok anak kelas 2 SD yang sedang berjualan donat di halaman sebuah coffee shop.
Menurut pemilik video yang merupakan cucu dari ibu tersebut mengatakan, keluarga memang sengaja tak memberi tahu karena takut sang nenek ngedrop dan sakit.
Selama kurang lebih 14 tahun pemuda tersebut merantau ke Jepang, ketika kembali ke kampung halamannya untuk menemui keluarganya ayahnya terharu hampir tak mengenali anaknya.
Demi menyambung hidup setiap hari Ibu Nurheni pergi ke sungai untuk memgumpulkan batu lalu dipecahkan untuk kemudian menjualnya demi mendapatkan uang untuk makan.
Sang ibu yang kemudian sadar tak kuasa menahan haru sampai menjatuhkan diri ke lantai. Beberapa kali wanita tersebut memeluk putranya seolah belum percaya bahwa pemuda ojol terebut adalah anaknya yang pulang ke rumah.
Hidup sebatang kara, seorang kakek menghidupi diri dengan menjajakan sabun bikinannya sendiri
Balita ini memeluk-meluk batu nisan membuat susana ziarah diliputi haru.
Remaja pria yang memakai baju hitam ini bahkan tidak pernah merasakan yang namanya sekolah seumur hidupnya.