Peran Kampus dalam Mengatasi Tantangan Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045

Kampus berperan penting dalam mengatasi isu nasional dan membangun SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Aksi protes mahasiswa dan masyarakat yang marak di media sosial dan jalanan mencerminkan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah saat ini. Kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat dan melemahnya indikator ekonomi makro menjadi sorotan tajam. Dalam konteks ini, perguruan tinggi diharapkan berkontribusi dalam menyelesaikan persoalan bangsa, terutama dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045 dan menyambut bonus demografi 2030.

Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Membangun SDM Unggul

Dalam kuliah umum spesial Ramadhan yang diselenggarakan oleh Majelis Dewan Guru Besar (MDGB) PTN-BH, Ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. Muhammad Baiquni, MA, menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi dalam merespons isu-isu masyarakat. Fenomena seperti #IndonesiaGelap muncul akibat konstitusi yang absurd, penegakan hukum yang tidak adil, dan korupsi yang merajalela. Perguruan tinggi perlu mengambil langkah strategis untuk mengatasi krisis nasional ini.

Prof. Baiquni menekankan pentingnya menyalakan kembali nilai moral kebangsaan di tengah isu lemahnya pengelolaan negara yang menurunkan kepercayaan masyarakat. Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), menambahkan bahwa pendidikan tinggi harus fokus pada peningkatan kualitas SDM sebagai generasi unggul masa depan. Ini termasuk memfokuskan area kunci pengembangan SDM yang inovatif dan kompetitif.

Menyongsong Bonus Demografi 2030

Ova menekankan pentingnya penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, pengelolaan lembaga hukum yang berkeadilan, dan pembukaan aktivitas ekonomi baru menjelang bonus demografi 2030. Hal ini penting agar generasi muda dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional. Ketua Komisi X DPR RI, Dr. Ir. Hetifah Sjaifudian, M.P.P., menyoroti tantangan pendidikan Indonesia seperti ketimpangan akses, kualitas yang tidak merata, tingkat putus sekolah yang tinggi, dan kurikulum yang tidak relevan dengan dunia kerja.

Menurut Hetifah, pendidikan berkualitas harus membuka akses bagi semua lapisan masyarakat dan membentuk karakter, kreativitas, serta kemampuan berpikir kritis. Kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri juga penting untuk menciptakan pendidikan yang mumpuni dengan pengembangan karakter dan keterampilan.

Dengan peran aktif perguruan tinggi, diharapkan Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan bangsa dan mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045. Perguruan tinggi harus menjadi pusat inovasi dan pengembangan SDM yang siap menghadapi tantangan global.


You Might Also Like