Efisiensi Pakan Ternak dengan Alfalfa Tropik: Hemat Biaya 30%

image

Alfalfa Tropik mengurangi biaya pakan ternak hingga 30%, solusi impor pakan hijauan.

Alfalfa Tropik: Solusi Hemat Biaya Pakan Ternak

Indonesia, sebagai negara pengimpor utama pakan hijauan alfalfa, menghadapi tantangan besar dalam sektor peternakan. Berdasarkan data Kementerian Pertanian RI tahun 2023, impor mencapai 20,6 juta ton dengan nilai lebih dari Rp142 miliar. Ketergantungan ini menekan industri ternak perah yang membutuhkan hingga 300 ton alfalfa setiap bulan.

Prof. Ir. Bambang Suwignyo dari Fakultas Peternakan UGM menyoroti pentingnya mengurangi ketergantungan ini dengan mengembangkan budidaya Alfalfa Tropik. Tanaman ini bisa menjadi alternatif pakan hijauan berkualitas tinggi yang dapat menggantikan sebagian impor. “Produksi alfalfa tropik bisa menjadi solusi mengurangi ketergantungan impor,” ujarnya.

Keunggulan Alfalfa Tropik dalam Budidaya Lokal

Kerja sama antara UGM dan Pemerintah Kulonprogo berhasil membuat demplot alfalfa seluas 1 hektar. Alfalfa Tropik dapat tumbuh baik dengan produksi segar 10 – 18 ton/ha. Varietas ini, dikenal sebagai Kacang Ratu BW, diakui sebagai plasma nutfah Indonesia. “Kita berhasil melakukan budidaya Alfalfa Tropik ini,” kata Bambang.

Dari segi nutrisi, alfalfa ini meningkatkan kadar protein pakan hingga 10%-15%, berdampak langsung pada produktivitas ternak dan produksi susu. “Tanaman Alfalfa Tropik tidak hanya layak dibudidayakan di Indonesia, tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan pakan ternak secara mandiri,” jelasnya.

Budidaya ini menjadi langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Uji coba pada kambing etawa menunjukkan peningkatan produksi susu 20% dan bobot kambing 15% setelah 4 bulan.

“Biaya pakan juga berkurang hingga 30% berkat pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan alternatif,” terangnya. Program ini mengintegrasikan manajemen pakan dan sistem pertanian terpadu untuk menciptakan rantai produksi berkelanjutan.

Fokus utama adalah penggunaan pakan hijauan unggul, Alfalfa Tropik (Kacang Ratu BW), yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dalam jangka panjang. “Kita ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam mengelola Kambing PE, khususnya manajemen pakan dan produksi susu,” tambahnya.


You Might Also Like