Pelajari pentingnya kompetensi diri dan kepemimpinan dalam meniti karir sukses.
Salah satu tantangan terbesar bagi mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi adalah menentukan pilihan di jenjang berikutnya. Di tengah ketidakstabilan ekonomi dan sempitnya lapangan pekerjaan, mengasah kompetensi diri dan jiwa kepemimpinan menjadi bekal penting untuk memulai karir.
Kompetensi Diri: Fondasi Karir yang Kuat
Haerudin, S.H., M.H., Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Tengah, menekankan pentingnya kompetensi diri dalam pembekalan calon wisudawan Universitas Gadjah Mada. Menurutnya, lulusan sarjana harus terus mengasah kompetensi diri untuk memudahkan permulaan karir dan memberikan arah serta tujuan pada diri sendiri.
Haerudin berbagi kisah inspiratifnya saat mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Meski awalnya tidak memiliki biaya, tekad dan kepercayaan diri membawanya menjadi PNS tanpa biaya sedikitpun. Kisah ini menjadi motivasi bagi dirinya dan orang lain.
Kepemimpinan: Memimpin Diri Sendiri dan Orang Lain
Jiwa kepemimpinan tidak hanya tentang memimpin tim, tetapi juga memimpin diri sendiri. Haerudin menekankan pentingnya refleksi diri dan mengingat alasan awal memilih UGM sebagai universitas pilihan. Keputusan penting harus diambil berdasarkan kemauan sendiri untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
Menjadi alumni UGM memberikan kelebihan tersendiri. Nama besar UGM harus dijaga dengan berkontribusi pada bangsa. Haerudin juga menyoroti pentingnya menanamkan kembali ideologi pancasila pada generasi saat ini, sebagai landasan kehidupan dan pedoman berkontribusi bagi negara.
Wisuda Program Sarjana dan Sarjana Terapan akan dilaksanakan pada Rabu, 26 Februari 2025 di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada. Pembekalan ini memberikan bekal bagi mahasiswa UGM sebelum resmi menjadi Kagama dan meniti karir.