Secara garis besar senam lantai bisa dikatakan jenis olahraga yang dilakukan dengan gerakan di lantai dan menggunakan matras sebagai alasnya.
Yusup Hidayat memaparkan bahwa senam lantai adalah suatu latihan fisik dengan gerakan-gerakan yang sistematis dan terencana untuk mencapai tujuan tertentu.
Kemudian Budi Sutrisno berpendapat bahwa senam lantai mengacu pada gerakan kombinasi yang terpadu dari setiap anggota tubuh seperti, kemampuan gerak, keseimbangan, kecepatan, kekuatan, ketepatan, kelincahan, dan juga kelenturan tubuh.
Sayuti Sahara mengatakan senam atau gymnastic adalah sistem dari latihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengembangan fisik tubuh melalui latihan gerak tubuh.
Pada umumnya, senam lantai memiliki beberapa gerakan seperti, berguling, melompat, berputar, bertumpu dengan tangan atau kaki, bertumpu dengan punggung, bertahan untuk menyeimbangkan badan, bahkan bertumpu dengan kepala.
Untuk lebih jelas, simaklah ulasan berikut ini mengenai pengertian, sejarah, macam-macam gerakan, dan manfaat dari senam lantai.
Sejarah senam lantai
Hingga kini belum diketahui secara pasti asal mula adanya senam lantai. Akan tetapi, senam lantai diperkirakan telah ada sejak zaman Yunani Kuno.
Pada abad ke-20, senam mulai populer dan menyebar di seluruh penjuru dunia. Perkembangannya sangat pesat sampai pada akhirnya memiliki banyak cabang senam, salah satunya adalah senam lantai.
Awal masuknya senam di Indonesia adalah pada 1912, pada saat penjajahan Belanda. Olahraga senam tersebut masuk bersamaan dengan ditetapkannya pendidikan kebugaran jasmani sebagai mata pelajaran wajib di sekolah.
Pada 1916, senam versi Jerman ini diubah dengan memakai sistem dari Swedia. Dalam sistem dari Swedia tersebut lebih menekankan manfaat gerakan senam.
Penemu sistem senam lantai adalah seorang perwira kesehatan yang berasal dari angkatan laut kerajaan Belanda yang bernama Dr. H. F. Minkema.
Melalui Minkema inilah sejarah perkembangan senam lantai di Indonesia mulai menyebar ke beberapa wilayah. Pada 1918, Minkema juga membuka kursus senam Swedia tersebut.
Semakin populernya olahraga senam, maka didirikanlah sebuah organisasi dengan tujuan membina para atlet senam berbakat.
Organisasi senam tersebut dibentuk pada tanggal 14 Juli tahun 1963 dan diberi nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia).
Baru pada 1964, Indonesia pertama kali ikut serta dalam perlombaan senam lantai bertaraf Internasional di GANEFO I (Games of the New Emerging Forces).
Gerakan senam lantai
Agar paham dan mengerti apa saja gerakan yang biasa dilakukan dalam senam lantai. Maka, berikut ini adalah beberapa gerakan yang bisa kita contoh saat melakukan senam lantai:
1.Sikap Lilin
Sikap lilin Adalah salah satu gerakan senam lantai untuk melatih keseimbangan dan ketenangan tubuh. Gerakan sikap lilin dimulai dengan posisi tidur terlentang kemudian mengangkat kedua kaki lurus ke atas dengan rapat.
2. Handstand
Handstand adalah gerakan yang dilakukan dengan berdiri memakai kedua tangan. Caranya dengan berdiri dan letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
3. Headstand
Headstand adalah membuat posisi tubuh menjadi terbalik, tepat di ubun-ubun kepala dan telapak tangan berada di bawah, dan anggota tubuh lainnya menghadap ke atas secara tegak lurus.
4. Berguling Ke Depan
Berguling Ke Depan adalah adalah salah satu gerakan dasar dalam senam lantai. Diawali dengan sikap berdiri, kemudian berjongkok dengan tangan menjulur ke depan dan dibuka selebar bahu. Dorong tubuh ke depan dengan kaki dan mendarat kembali dengan kaki.
5. Berguling ke belakang
Berguling ke belakang adalah gerakan yang mirip dengan cara berguling ke depan namun dengan arah sebaliknya.
6. Push Up
Push up adalah gerakan yang bertumpu pada telapak tangan dan juga jari kaki. Push up ini hanya melakukan gerak naik turun pada lengan.
7. Kayang
Kayang adalah gerakan di mana tangan dan kaki menjadi tumpuan tubuh dengan posisi terbalik.
8. Cartwheel
Cartwheel adalah gerakan jungkir balik dengan memutar seluruh tubuh ke samping dengan tumpuan tangan.
9. Plank
Plank adalah gerakan yang mirip dengan posisi awal untuk push up. Namun perbedaannya gerakan plank hanya menahan tubuh dengan posisi yang sama selama yang kamu bisa.
10. Pose Kupu-Kupu
Pose Kupu-Kupu atau pose Butterfly dilakukan duduk dengan kaki melebar seperti sayap kupu-kupu. Pegang kaki dengan kedua tangan sambal meluruskan punggung.
Manfaat senam lantai
Setelah kita melakukan senam lantai dengan benar, maka akan kita peroleh manfaat yang sangat banyak. Berikut adalah beberapa manfaat yang kita dapat setelah melakukan senam lantai:
1. Menurunkan berat badan
2. Sirkulasi aliran darah lebih lancar
3. Kemampuan gerak tubuh makin lincah
4. Menambah kekuatan fisik
5. Melatih keseimbangan
6. Meningkatkan kekuatan jantung
7. Memperkuat otot lengan, kaki, paha, pinggang, perut, dan dada
Itulah penjelasan mengenai senam lantai, sejarah senam lantai, macam-macam gerakan dalam senam lantai, serta manfaat yang kita peroleh setelah melakukan senam lantai.