Tips menjadikan rumah sebagai tempat belajar yang efektif untuk anak perlu dipahami setiap orangtua. Rumah sejatinya tempat beristirahat, berkumpul, mehabiskan waktu bersama keluarga dan tempat belajar atau mengerjakan tugas yang diberikan di sekolah.
Pada saat Muhajir Effendi menjabat sebagai Mendukbud, beliau mengeluarkan sebuah kebijakan Full Day School. Maksud kebijakan Full Day School ini yaitu, siswa dan guru masuk sekolah selama lima hari dalam seminggu dengan durasi delapan jam per hari.
Kebijakan sekolah lima hari itu dibuat ditujukan untuk guru. Beban kerja guru dialihkan seperti beban kerja pegawai negeri sipil, dimana PNS itu jam kerja efektifnya adalah 37,5 jam per pekan lima hari kerja. Full Day School ini juga bertujuan untuk menyinkronkan hari libur sekolah dan pegawai, agar ada waktu keluarga mendidik anaknya dan tidak sepenuhnya diserahkan ke sekolah.
Ini berarti, anak menghabiskan waktu di rumah selama enam belas jam. Dalam waktu enam belas jam ini, diharapkan anak tidak menghabiskannya dengan bermain, namun diharapkan beristirahat, berkumpul dengan keluarga dan belajar atau mengulangi pelajaran yang didapatkan disekolah.
Apalagi sekarang, dunia digemparkan virus corona Covid-19. Virus ini sangat mudah menular dari manusia ke manusia. Virus ini mempengaruh perekonomian dan pendidikan di dunia. Beberapa negara meliburkan sekolah termasuk Indonesia. Tujuan meliburkan sekolah yakni memutus rantai penularan virus corona Covid-19.
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan kegiatan belajar-mengajar di sekolah sementara waktu. Namun, bukan berarti siswa tidak melakukan pembelajaran di rumah. Siswa tetap belajar di rumah dengan cara daring atau online. Peran orangtua saat belajar jarak jauh ini sangat diperlukan.
Untuk anak yang tidak terbiasa belajar di rumah, kebijakan ini bisa saja menjadi penghambat untuk tetap semangat belajar. Oleh karena itu peran orangtua sangat diperlukan, termasuk menata rumah agar anak tetap nyaman dan semangat dalam belajar.
Untuk membuat anak semangat belajar di rumah, orangtua tidak perlu repot menyiapkan ruangan khusus apalagi sampai merenovasi rumah. Orangtua bisa memanfaatkan ruang manapun di rumah sebagai tempat belajar anak. Oleh karena itu diharapkan setiap orangtua perlu memahami tips menjadikan rumah sebagai tempat belajar yang efektif untuk anak
Para orangtua tidak perlu khawatir, dikutip Taman Pendidikan dari kidshealth, ini lima tips menjadikan rumah sebagai tempat belajar yang efektif untuk anak.
1. Siapkan berbagai jenis buku bacaan
Siapkan berbagai jenis buku bacaan sesuai perkembangan anak. Anak-anak jenjang usia dini menyukai buku alfabet dan buku bergambar. Anak-anak usia sekolah dasar menyukai fiksi, nonfiksi, puisi, kamus, dan buku referensi lainnya.
Sertakan buku-buku yang berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah. Jika anak menyukai buku yang menantang, maka bacalah bersama-sama.
2. Simpan bahan bacaan di tempat yang mudah dijangkau oleh anak
Letakkan buku di tempat yang mudah dijangkau anak, seperti di tempat favoritnya, di rak, di kursi dan di sofa. Jangan simpan buku di tempat yang sulit dijangkau oleh anak. Tempatkan beberapa buku dengan sampul menghadap ke luar sehingga mudah dikenali.
3. Setting tempat yang nyaman untuk belajar
Pastikan area membaca memiliki pencahayaan yang baik. Hiasi sudut dengan karya seni atau lukisan yang disukai anak. Buatlah tempat duduk yang nyaman dan sering-seringlah menukar buku atau majalah agar lebih bervariasi.
Jika anak suka belajar di kamar, meja belajar bisa membuat ruangan terkesan penuh dan sempit. Untuk itu orangtua harus jeli mengukur sisa ruang dan disesuaikan dengan meja belajar yang dibeli. Usahakan terdapat ruang pemisah antar wilayah belajar dan tempat tidur.
4. Tumbuhkan kreativitas anak
Mintalah anak untuk menceritakan ulang hasil dari buku yang telah dia baca. Bimbing anak memecahkan masalah yang dia temukan. Selain menyimpulkan isi buku yang sudah dibaca, ajari anak menggambar, menulis, dan menghitung.
Ajak bermain bagi anak yang masih berusia dini. Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan bermain. Bermain dapat pengembangan kreativitas anak usia dini. Bermain dalam bentuk apapun, baik aktif maupun pasif, baik dengan alat maupun tanpa alat. Bermain dapat menunjang ktreativitas anak dalam menciptakan hal-hal yang baru. Misalnya saja permainan balok kayu, anak akan belajar bagaimana cara menyusun atau membangun kayu sehingga menjadi sebuah bentuk sesuai dengan imajinasinya, sehingga memunculkan kreatifitas anak dalam berkarya.
5. Jauhkan anak dari alat elektronik
Usahakan ruang belajar anak jauh dari televisi. Batasi penggunaan komputer, smartphone, dan tablet untuk memastikan anak punya waktu untuk belajar. Cara ini juga berfungsi supaya anak tidak kecanduan gadget.
The American Academy of Pediatrics (2003) dan Canadian Peadiatric Society (2010) telah menerbitkan pedoman screen time yang isinya: Untuk anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak dibiarkan bermain gadget sendirian, anak-anak usia 2 sampai 4 tahun diberikan waktu satu jam sehari dan anak usia 5 tahun ke atas sebaiknya tidak lebih dari dua jam dalam sehari.
Lima tips menjadikan rumah sebagai tempat belajar yang efektif untuk anak di atas harus benar-benar dipahami oleh para orangtua supaya sang buah hati semangat belajar di rumah.