statik.tempo.co
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama pemerintah daerah sedang berupaya keras untuk mencapai target imunisasi polio, terutama bagi anak-anak berusia di bawah 7 tahun. Melalui program Pekan Imunisasi Nasional (PIN), mereka berkomitmen untuk memastikan semua anak mendapatkan vaksin polio yang diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang berbahaya ini.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, menekankan pentingnya pemetaan desa dan kelurahan yang belum mencapai target imunisasi. Puskesmas diharapkan menyusun strategi yang efektif untuk mencapai target tersebut. Kemenkes menggelar PIN Polio dosis 1 dan 2 di 33 provinsi hingga 23 September 2024.
Ada dua jenis vaksin dalam program imunisasi polio nasional: vaksin polio tetes (Oral Polio Vaccine/OPV) yang diberikan dalam 4 dosis, dan vaksin suntik (Inactivated Polio Vaccine/IPV) yang diberikan dalam 2 dosis. Imunisasi tambahan secara serentak dan massal sangat penting untuk memutus rantai penularan virus polio.
Sasaran dari PIN Polio adalah anak usia 0-7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Hingga 15 September 2024, hanya Banten, Jakarta, dan Sumatera Selatan yang telah mencapai cakupan sekitar 95 persen untuk dosis 1 dan 2. Namun, masih banyak laporan kasus polio di beberapa wilayah, seperti Aceh, Purwakarta, dan Klaten.
Prima meminta petugas puskesmas untuk melakukan sweeping agar setiap anak mendapatkan dua dosis imunisasi polio tambahan. Optimalisasi penjangkauan harus melibatkan perangkat daerah setempat, kader, tokoh agama, relawan, serta TNI dan Polri. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan target imunisasi polio dapat tercapai dan generasi muda terlindungi dari risiko polio.
