Festival Eco Enzym yang diadakan di Universitas Indonesia (UI) tahun ini bukan hanya sekadar acara biasa. Ini adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik. Dengan memanfaatkan eco enzyme, festival ini menunjukkan bagaimana limbah dapat diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tanggal 17 Agustus 2024, festival ini berhasil mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan total 20.928 liter eco enzyme yang diproduksi dan dituangkan ke berbagai danau dan sungai di area kampus. Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Direktur Utama MURI, Osmar Semesta Susilo, kepada Junaidi, Pelaksana Harian Kepala UI GreenMetric.
Eco enzyme adalah cairan yang dihasilkan dari limbah organik, seperti kulit buah dan sayuran. Selain berfungsi sebagai filter air, eco enzyme juga bisa digunakan sebagai alternatif disinfektan atau pestisida alami. Dengan menggunakan eco enzyme, kita dapat mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak kualitas air dan lingkungan sekitar.
Tahun ini, festival diikuti oleh 46 universitas di Indonesia, menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Setiap universitas berkontribusi dengan memproduksi eco enzyme dari limbah yang ada di kampus masing-masing. Di UI sendiri, sebanyak 1.764 liter eco enzyme dihasilkan dari berbagai fakultas dan sumbangan Yayasan Upakara Bioenzim Indonesia.
Festival Eco Enzym UI 2023 bukan hanya tentang mencetak rekor, tetapi juga tentang membangun kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan partisipasi aktif dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat, diharapkan inisiatif ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi keberlanjutan ekosistem di sekitar kita.