media.wired.com
Burung perkotaan, seperti merpati dan burung pipit, telah lama menjadi bagian dari lingkungan kota. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa burung-burung ini dapat menjadi pembawa bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Menurut studi yang dilakukan oleh para ilmuwan, burung-burung ini sering terpapar lingkungan yang terkontaminasi, termasuk limbah manusia dan hewan. Bakteri yang ditemukan dalam kotoran burung dapat mengandung gen resistensi antibiotik, yang dapat berpindah ke manusia melalui kontak langsung atau melalui makanan yang terkontaminasi.
Penelitian menunjukkan bahwa bakteri ini tidak hanya ada di burung, tetapi juga dapat ditemukan di lingkungan sekitar mereka, termasuk di taman dan area publik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak langsung dengan kotoran burung.
Untuk mencegah penyebaran bakteri tahan antibiotik, kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Selain itu, penggunaan antibiotik yang bijak juga sangat penting untuk mencegah munculnya bakteri yang resisten.