Kuliner tahu gimbal banyak diminati oleh banyak masyarakat Kota Semarang. Rasanya yang gurih dan manis dari sambal kacang serta sensasi renyah dari udang dan tahu goreng memanjakan lidah banyak pembeli hingga membuat makanan yang satu ini tidak usang oleh waktu. Penjual tahu gimbal pun menjamur di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tersebut. Salah satu warung penjual tahu gimbal yang cukup legendaris adalah Warung Tahu Gimbal Pak Edy.
Dari video yang diunggah ulang oleh akun @viralkak, warganet diajak untuk menyaksikan sebuah momen ngakak saat beberapa warung tahu gimbal sama-sama bernama “Edy” atau “Edi” bertebaran di jalan. Jadi hanya berbeda di huruf terakhirnya saja, kalau tidak “i” ya pakai huruf “y”. Namun, ada satu warung yang paling besar sekaligus paling beda di antara yang lainnya karena menggunaan sapaan “Haji” lalu diikuti oleh nama Edy menjadi “Haji Edy”.
Sekitar lima belas warung terlihat berjajar di atas trotoar untuk menjajakan kuliner yang sama, yaitu tahu gimbal. Melihat kelima belas warung itu sama-sama bernama Edi atau Edy, sang perekam video pun dibuat bingung sebnarnya mana yang asli? Lantas, kolom komentar langsung penuh dengan dugaan dari warganet.
“Jangan-jangan itu punya pak edi semua 😂 maksutnya 1 orang dg marketing s3 nya 😂😂”, ujar akun @riduansaputra111 yang menduga kalau warung-warung itu milik satu orang yang sama tetapi dibuat menjadi 15 warung sebagai salah satu teknik marketing.
“Semua namanya memang Edi. Edi suredi, Edy Sumarno, Edi Junaedi, Alfa Edy Son”, gurau akun @jalmisigarantang yang berpendapat kalau semua pedagang tahu gimbal itu memang bernama Edi atau bisa dibilang kalau warung-warung itu merupakan paguyuban penjual tahu gimbal yang bernama Edi.
“Asli kabeh kuwi min (asli semua itu min), bojone (istri) edy, anake edy, mantune Edi, putune edi, kancane (teman) edi, tetanggane edi 😂”, balas akun @eentan_sari yang menjawab keresahan sang perekam video soal keaslian warung tahu gimbal pak edi.
“Yang asli biasanya spanduknya yang paling lusuh😂”, timpal akun @widyaazwid54 menanggapi komentar sebelumnya. Bisa jadi ia beranggapan demikian karena biasanya yang asli adalah yang paling lama berjualan sehingga spanduk menjadi paling lusuh.
“Enak tenan paling ujung kemaren 🔥🔥🔥”, kata akun @faturbri memberikan pengakuan soal rasa tahu gimbal yang pernah dicicipinya di antara kelima belas warung yang terekam dalam video yang paling enak adalah yang ujung.