Gunung Everest di Nepal merupakan salah satu gunung yang menjadi tujuan utama para pendaki di seluruh dunia. Sebagai gunung dengan puncak tertinggi di dunia, pesona Everest seakan tak pernah luntur dan selalu jadi cita-cita banyak pendaki. Berbagai sumber menyebut kalau puncak Everest pertama kali dicapai oleh Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pada 29 Mei 1953. Lalu, banyak pendaki lain menyusul pencapaian tersebut. Namun sayang, di pertengahan 2023 ini muncul video puncak Everest yang penuh dengan sampah.
Padahal masyarakat Nepal menganggap Gunung Everest sebagai tempat yang sakral. Namun, kini bak tempat sampah yang sangat besar. Peralatan pendakian yang seharusnya sudah diturunkan, malah ditinggalkan begitu saja dan menjadi sampah yang berserakan.
Pemandangan puncak everest bagai tempat sampah diunggah oleh pemilik akun instagram @explorependaki. Sang pengunggah video menulis keterangan bahwa video tersebut diambil oleh seorang pendaki sekaligus pemandu pendakian Gunung Everest bernama Tenzi Sherpa. Saat menemukan keberadaa sampah yang menumpuk, Tenzi mengabadikan kondisi itu dan membagikan video menyedihkan itu ke kanal media sosialnya.
Media pemberitaan Inggris, Reuters, melaporkan bahwa pihaknya telah menurunkan sekitar 200 kilogram sampah yang berada di puncak Everest. Dia menyoroti pos keempat South Col, sebuah lembah di antara puncak Everest dan Lho La Pass di perbatasan Nepal dan Tibet. Lembah ini adalah sebuah kamp yang sering digunakan oleh para pendaki sebelum melakukan pendakian ke puncak Everest. South Col biasanya tersapu oleh angin kencang, sehingga bebas dari akumulasi salju yang signifikan. Di South Col, banyak pendaki yang meninggalkan sampah dan peralatan mereka.
Dalam unggahannya di Instagram, Tenzi menuliskan keterangan, “area berkemah paling kotor yang pernah saya lihat. Kita bisa melihat banyak tenda, botol oksigen kosong, mangkuk stainless steel, sendok, pembalut wanita, dan kertas. Saya benar-benar sedih. Banyak kelompok ekspedisi dan bisnis yang telah menghapus logo perusahaan dari tenda mereka dan meninggalkannya di sana. Saya ingin meminta pemerintah untuk menghukum perusahaan yang meninggalkan sampah di gunung; ini adalah masalah besar yang kita hadapi", tulisnya.
Tak hanya Tenzi Sherpa yang dibuat marah dengan kondisi puncak Everest yang penuh dengan sampah itu. Namun, sebagian besar warganet yang menyaksikan video itu juga ikut merasa marah.
“Tidak bisa dibantah kalau pendaki gunung adalah perusak gunung itu sendiri. Seperti yang merusak hukum adalah orang hukum itu sendiri.”, ungkap @saepurrohman99.
“Karna sekarang mrk yg naik gunung kebanyakan untuk cari sensasi dan title bukan karna mencintai alam atau menikmatinya”, tulis @ihya.m.
“yaa.. karena pendaki gunung belum tentu pecinta alam. juga sebaliknya, pecinta alam belum tentu pendaki gunung. dan yg ngaku pecinta alam jg ga semuanya menjaga lingkungan. 😂😂😂”, ujar @cakphi.