Mie ayam merupakan salah satu kuliner yang terbilang populer dan cukup digemari oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Sederhananya, mie ayam ini merupakan masakan tradisional Indonesia yang terbuat dari mie kuning rebus, kemudian ditambahkan dengan ayam, sayuran, dan kecap. Popularitas mie ayam di Indonesia ini dapat ditandai dengan menjamurnya pedagang mie ayam di berbagai daerah, baik pedagang gerobak, warung sederhana, maupun rumah makan besar.
Kalau ditilik dari sejarahnya, mie pertama kali masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Dalam buku “Etnografi Kuliner: Makanan dan Identitas Nasional” oleh Adzkiyak, disebutkan bahwa mie yang pertama kali masuk ke Indonesia terbuat dari daging babi. Namun, karena banyaknya kerajaan Islam di Indonesia, bahan dasarnya pun diganti menjadi daging ayam. Selanjutnya, tercipta lah mie ayam yang merupakan perpaduan sederhana dari mie, daging ayam, bumbu kental, dan dilengkapi dengan sawi rebus.
Berbicara soal mie ayam, setiap daerah di Indonesia tentu mempunyai variasi mie ayamnya masing-masing. Misalnya, mie ayam Jakarta pembuatannya menggunakan yamie (kecap asin) dan yamin (kecap manis), sehingga mie ayam Jakarta memiliki rasa yang lebih ringan, gurih, dan asin. Lalu, mie ayam Jawa biasanya memiliki bumbu yang lebih kental dan cenderung manis. Dari bentuk mie-nya pun biasanya lebih besar.
Salah satu contoh mie ayam Jawa adalah mie ayam Pekalongan yang videonya diunggah oleh akun @undercover.id baru-baru ini. Video singkat itu berujung viral di jagat maya Instagram karena di dalamnya menceritakan sebuah warung mie ayam legend asal Pekalongan yang sudah berjualan sejak harganya masih 100 rupiah hingga kini 8000 ribu rupiah. Bukti inflasi memang nyata, di mana dahulu dengan uang 100 rupiah sudah bisa mendapatkan semangkuk mie ayam, sedangkan kini uang 1000 rupiah saja sudah tidak ada artinya apalagi untuk membeli mie ayam, tentu tidak bisa.
“Mie ayam pertama di Klaten. Sejak harga 100 rupiah sampai sekarang 8000 rupiah. Gmap : Mie Ayam Bu Parti Rejoso Klaten, warlok : Mie ayam Mas Bobrok”, tulis keterangan sang pengunggah video melengkapi informasi yang dibagikan.
Mungkin sebagian warganet akan langsung protes saat mendengar harga mie ayam yang viral itu hanya dibanderol dengan harga 8000 rupiah, mengingat di beberapa daerah harga mie ayam sudah menyentuh angka 10-20 ribu rupiah.
Namun, kemungkinan sang pedagang berani mematok harga sebegitu murahnya karena ia memasak mie ayamnya dengan cara tradisional di mana ia tidak perlu membeli gas atau minyak tanah dikala ia memasak mie ayam dagangannya itu dengan kayu bakar. Lalu, mesin pembentuk mie ayamnya pun masih manual karena terlihat dalam video kalau ia menguleni adonan mie ayam dengan menaiki sebuah kayu.
Aksi memasak yang masih terbilang sederhana itu pun sukses menarik perhatian warganet sehingga menuai beragam komentar.
“8000 untung dikit banget itu lebih cape kerjanya, Masya Allah sehat2 trs pak lancar rejekinya kerja dengan iklas 🙌”, ucap akun @riorezqi.
“Owalah pak, kemurahan itu, uda layak kalau naik 10 rb atau 15 rb 🙏🏼, biasanya mie legend gitu kualitas gak di ragukan lagi”, ujar akun @desta_harja.
“Kadang makanan yg dimasak pake kayu bakar gitu lebih berasa enak 👏🏽”, puji akun @inothersides yang takjub dengan pedagang mie ayam dalam video karena masih memasak dagangannnya dengan kayu bakar padahal zaman sudah memiliki alat modern seperti halnya kompor gas atau kompor listrik.
“Kampungku desa Taraju ada Mie Ayam mang Lili, sama kek gitu. Dulu dia satu2nya penjual mie ayam yg mie nya bikin sendiri gak beli dari pasar/pabrik.. aku klo dulu pas bocah pernah beli dari harga Rp500, pas SD/SMP harganya Rp2.500-5.000 pas SMA Rp6.000 Nah sampe sekarang masih suka beli seporsinya Rp8.000.. Rasa mie ayamnya kayak original aja rasanya lebih enak dan gak ada di tempat lain.. Resep nya di turunkan ke sodara2nya yg sekarang masih satu kampung jualan mie ayam juga nambah beberapa cabang.. ada juga yg sampe ktnya belajar bikin dan buka usaha di daerah lain.. beliau gak pelit ilmu..”, ungkap akun @satriaasmara009.