Dokter Ini Beberkan King Kobra Raksasa Sepanjang 17 Meter yang Disimpan LIPI

"King kobra terbesar di dunia itu ditemukan di Kalimantan Indonesia dengan panjang tubuh mencapai 17 meter. Dia ditemukan pada tahun 1932, dan sekarang kepalanya masih ada di LIPI"

Sebuah video singkat unggahan akun @sahabatfedi berhasil viral memenuhi jagat maya TikTok. Video yang bertajuk 'KING KOBRA TERBESAR DI TEMUKAN DI INDONESIA' itu sukses mengundang perhatian warganet untuk menyaksikan videonya dengan seksama. Bahkan sebagian besar warganet ikut berkomentar usai menyaksikan video itu. 

Sejatinya, itu adalah video biasa yang menampilkan sesosok dokter hewan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Namun, kisah yang diceritakannya mampu membuat warganet terkagum-kagum. Itu adalah cerita tentang seekor ular king kobra terbesar dan terpanjang di dunia yang pernah ditemukan di Indonesia, tepatnya di pulau Kalimantan dan bukti otentiknya masih tersimpan di laboratorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). 

Bermula saat dokter itu mengungkapkan kalau king kobra adalah hewan yang paling mudah beradaptasi di semua tempat. "King kobra adalah salah satu spesies hewan yang paling mudah beradaptasi di semua tempat di Indonesia ini. Dan dia juga jumlahnya terbanyak di Indonesia," ungkapnya mengawali video. 

"King kobra berbeda dengan kobra. Dia genusnya Ophiophagus hannah. King kobra hanya memiliki satu toksin yaitu neurotoksin. Tapi, neurotoksin pada king kobra itu sangat kuat karena tubuhnya besar," lanjutnya. 

Menurut laman BRIN.go.id, untuk jenis neurotoksin itu apabila seseorang tergigit ularnya, maka dia tidak akan merasakan sakit, tetapi efeknya cepat sekali, menyebabkan kematian karena langsung melumpuhkan syaraf pernapasannya.

"King kobra terbesar di dunia itu ditemukan di Kalimantan Indonesia dengan panjang tubuh mencapai 17 meter. Dia ditemukan pada tahun 1932, dan sekarang kepalanya masih ada di LIPI. Nah, ukuran kepala ular terbesar dan terpanjang di dunia itu ternyata sebesar kepala manusia. Nah kalau ular memiliki lingkar kepala sebesar kepala manusia, maka mulutnya akan mampu membuka 10 kali lipat dari besar kepalanya itu. Misalnya kepala ular itu 15 sentimeter, maka mulutnya itu akan mampu membuka 10 kali lipatnya yang berarti 150 sentimeter. Jadi, sapi pun bisa dimakan sama dia. Karena di mulutnya itu kan tidak ada engsel, tapi otot-otot yang bisa meregang," imbuhnya mengungkapkan tentang keberadaan sang raja kobra terbesar yang pernah ada. 

"Nah masalahnya, king kobra itu kan neurotoksinnya kuat. Tetapi banyak masyarakat yang masih menggunakannya sebagai peliharaan, atraksi, dan juga jual beli. Sebenarnya, itu tidak boleh karena king kobra masuk dalam kategori 2 alias ular yang dilindungi. Jadi king kobra sebenarnya tidak boleh dipertunjukkan baik dalam atraksi atau apapun. Nanti sebentar lagi Permenkesnya akan keluar karena kami sudah mengusulkannya ke LHK," ujar dokter itu melanjutkan ceritanya. 

Warganet yang menyaksikan video itu tampak langsung bereaksi dengan menyampaikan uneg-unegnya dalam kolom komentar. Sebagian besar dari mereka justru ingin melihat bagaimana penampakan kepala king kobra terbesar yang diungkapkan oleh dokter itu memiliki ukuran yang sama dengan kepala manusia. Namun sayangnya, foto atau gambar dari kepala king kobra yang disebut-sebut itu tidak ada di mesin pencarian Google. Mungkin memang harus datang langsung ke laboratorium di LIPI.  

"Percaya sih.. oleh ada kisah org lokal meliat si king kaya batang pohon kelapa. tapi jarang muncul n hanya org2 tertentu saja. tepatnya di Tambang," komentar akun @SuhaibatulAslamiyah mengungkapkan informasi yang diketahuinya tentang king kobra di Kalimantan.

"Paling takut sama ular apalagi ular kobra, eh ini malah ada ular kobra 17 meter woy," ujar akun @bledexkzkumatz yang terheran-heran mengetahui ada seekor king kobra yang panjangnya mencapai 17 meter.

@sahabatfedi KING KOBRA TERBESAR DI TEMUKAN DI INDONESIA  #dokterular #pakarbisaular #KINGKOBRA #dokterindonesia  #ULARINDONESIA #ULARBERBISA #ULARDILINDUNGI ♬ original sound  - FEDI


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network