Ular anakonda adalah predator puncak oportunistik yang bisa memakan berbagai macam hewan. Ketika remaja, ular anaconda cenderung memakan ikan, burung, dan mamalia kecil. Sedangkan ular anaconda dewasa dapat mengonsumsi hewan yang jauh lebih besar, termasuk rusa, kapibara, caiman, burung besar bahkan buaya.
Salah satu keunikan dari ular anaconda ini adalah, anaconda betina akan memakan anakonda jantan khususnya pada musim kawin. Ketika musim kawin tiba, ular anaconda betina akan mengeluarkan zat feromon yang membuat pejantan datang.
Ular anaconda berasal dari wilayah utara Amerika Selatan, dan mereka banyak ditemukan di lembah Orinoco di Columbia, lembah Sungai Amazon di Brasil, dan padang rumput Llanos di Venezuela. Anakonda hidup di hutan hujan tropis dan menyukai perairan yang dangkal yang bergerak lambat.
Ular besar seperti anaconda memangsa hewan yang jauh lebih besar, termasuk rusa, kapibara, caiman, burung besar bahkan buaya. Untuk ketika memangsa hewan yang lebih besar, ular anaconda memiliki mekanisme "rahang berjalan".
Kedua bagian rahangnya memiliki mekanisme yang dapat beroperasi secara terpisah. Mekanisme itu berjalan semacam di atas mangsanya yang besar. Taringnya melengkung mencegah hewan melarikan diri, dan menancapkan taringnya lebih dalam ketika hewan berjuang untuk melarikan diri.
Ketika mangsa sudah berada di dalam perut ular anaconda, maka selanjutnya mangsa itu akan dicerna di dalam perut yang berisi cairan asam (asam klorida) dan enzim pencernaan.
Seekor ular anaconda memiliki metabolisme pencernaan yang lambat. Mereka dapat menurunkan aktivitas metabolismenya ke tingkat minimum, yang berarti juga mengurangi ukuran sistem pencernaannya.
Namun, ketika mereka baru memangsa hewan, itu akan meningkatkan 2 hingga 3 kali lipat metabolisme mereka. Mereka memperkuat otot jantung dan sistem peredaran darah mereka untuk membantu mereka memompa lebih banyak darah dan meningkatkan sistem pencernaan mereka hampir tiga kali lipat.
