Sifat Qidam adalah sifat yang menjelaskan bahwa Allah SWT sudah ada terlebih dahulu jauh sebelum apapun yang diciptakannya baik di bumi maupun di langit.
Secara harfiyah, Qidam berarti terdahulu, namun secara ma’ani Qidam terbagi dalam 3 pengertian, yakni Qidam Idhofi, Qidam Zamani, dan Qidam Dzati.
Qidam Idhofi adalah lamanya sesuatu karena disandarkan kepada yang lain, seperti ayah Qidam atau lebih dahulu dari anak, tetapi kalau dengan datok, ayah tidak Qidam.
Kemudian, Qidam Zamani adalah lamanya sesuatu karena memang sudah lama zamannya tetapi didahului dengan tidak ada, seperti Qidamnya alam semesta.
Serta Qidam Dzati adalah lamanya sesuatu tidak diawali dengan tidak ada, tidak bersandar kepada adanya yang lain dan tidak terikat zaman, yakni Qidamnya Allah SWT.
Banyak hal menarik yang bisa dikupas. Maka dari itu, silakhan pahami ulasan singkat di bawah ini agar lebih mengerti apa yang dimaksud dengan Allah SWT bersifat qidam.
Dalil dan Hadits Sifat Qidam Allah SWT
Simak beberapa dalil serta hadits yang menjelaskan tentang sifat Qidam Allah SWT berikut ini.
Q.S. Al-Hadid : 3
وَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ
Artinya:
"Dialah Yang Maha Awal [yang tidak didahului ketiadaan] dan Maha Akhir [yang tidak diikuti ketiadaan]".
Q.S. Al-Ikhlas : 3
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
Artinya:
"Dia tidak melahirkan sesuatu dan tidak pula dilahirkan/berasal dari sesuatu".
H.R. Bukhari
َانَ اللَّهُ وَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ غَيْرُهُ. (بخاري)
Artinya:
"Allah sudah ada dan tak ada apapun selain Dia".
Q.S At-Thur : 35-36
أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ أَمْ خَلَقُوا السَّمَوَاتِ وَالأرْضَ بَل لَا يُوقِنُونَ
Artinya:
"Apakah mereka diciptakan tanpa berasal dari sesuatu pun [yang menciptakan mereka] ataukah mereka yang menciptakan [diri mereka sendiri]? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?; sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan)".
Sifat Wajib Allah SWT
Selain Qidam, berikut adalah sifat-sifat wajib Allah SWT yang harus kita ketahui, antara lain adalah:
1. Wujud
Wujud merupakan sifat wajib yang berarti zat yang pasti "ada" dan berdiri sendiri. Seperti yang tertuang dalam QS. Al Hadid: 4.
Artinya:
"Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy. Dia mengetahui yang masuk ke dalam bumi dan yang keluar daripadanya dan yang turun dari langit dan yang naik kepada-Nya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan."
2. Qidam
Qidam berarti terdahulu atau sebuah awal karena Allah Swt sudah ada terlebih dahulu jauh sebelum apapun yang diciptakannya. Seperti yang tertuang dalam QS. Al Hadid: 3.
Artinya:
"Dialah yang awal dan yang akhir yang zahir dan yang batin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
3. Baqa
Baqa berarti Allah Swt Maha Kekal dan tidak akan pernah binasa. Seperti yang tertuang dalam QS. Al Qasas: 88.
Artinya:
"Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, Tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan."
4. Mukhalafatu lil hawaditsi
Mukholafatul lilhawaditsi berarti Allah Swt berbeda dengan makhluk-makhluk ciptaannya. Seperti yang tertuang dalam QS. Asy-Syura: 11.
Artinya:
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri yang berpasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak yang berpasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat."
5. Qiyamuhu binafsihi
Qiyamuhu binafsihi berarti Allah Swt berdiri sendiri dan tidak memerlukan bantuan dari siapapun. Seperti yang tertuang dalam QS. Al-Ankabuut: 6.
Artinya:
"Dan barangsiapa yang berjihad, sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."
6. Wahdaniyah
Wahdaniah berarti Allah Swt tunggal atau esa karena tidak memiliki sekutu. Seperti yang tertuang dalam QS. Al-Anbiya': 22.
Artinya:
"Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan." ()
7. Qudrat
Qudrat berarti Allah Swt adalah pemilik dan pemegang kuasa terhadap sesuatu. Seperti yang tertuang dalam QS. Al-Ahzab: 27.
Artinya:
"Dan Dia mewariskan kepadamu tanah-tanah, rumah-rumah, dan harta benda mereka, dan (begitu pula) tanah yang belum kamu injak. Dan Allah Mahakuasa terhadap segala sesuatu."
8. Iradat
Iradat berarti Allah SWT berkehendak atas segala alam semesta dan seisinya. Seperti yang tertuang dalam QS. Yasin: 82
Artinya:
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia."
9. Ilmun
Ilmun berarti Allah SWT Maha Mengetahui segala hal dan tidak ada suatu hal apapun yang tidak diketahui oleh Allah Swt. Seperti yang tertuang dalam QS. Al-Anfaal: 75.
Artinya:
"Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
10. Hayat
Hayat berarti Allah SWT Maha Hidup kekal abadi dan memberi kehidupan. Seperti yang tertuang dalam QS. Al-Baqarah: 255.
Artinya:
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar."
11. Sam'un
Sam'un berarti Allah Swt Maha Mendengar segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik hal-hal yang diucapkan maupun yang disembunyikan dalam hati dan jiwa manusia sekalipun. Seperti yang tertuang dalam QS. Ibrahim: 39.
Artinya:
"Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa."
12. Bashar
Bashar berarti Allah Swt Maha Melihat segala hal yang terjadi di alam semesta, baik yang tampak maupun yang disembunyikan. Seperti yang tertuang dalam QS. Al-Buruuj: 9.
Artinya:
"Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu."
13. Kalam
Kalam Allah Swt berarti dapat berbicara dan berkata secara sempurna tanpa batasan dan bantuan apapun. Seperti yang tertuang dalam QS. An-Nisa': 164.
Artinya:
"Dan (kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu dan Rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung."
14. Qadiran
Qadiran berarti Allah Swt maha kuasa atas alam semesta dan seisinya. Seperti yang tertuang dalam QS. Al-Maidah: 120.
Artinya:
"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
15. Muridan
Muridan berarti Allah Swt Maha menghendaki atas segala keadaan dan kondisi yang menentukan apa-apa saja di alam semesta. Seperti yang tertuang dalam QS. An-Nisa': 26.
Artinya:
"Allah hendak menerangkan (hukum syari'at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para Nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana."
16. Aliman
Aliman berarti Allah SWT Maha Mengetahui segala sesuatu di alam semesta ini, baik yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi di muka bumi dan alam semesta. Seperti yang tertuang dalam QS. Al-Mujadalah: 7.
Artinya
"Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
17. Hayyan
Hayyan berarti Allah Swt Maha Hidup tanpa pernah tidur, lengha, lelah, apalagi mati. Seperti yang tertuang dalam QS. Ali Imran: 2.
Artinya:
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya."
18. Sami'an
Sami'an berarti Allah Swt Maha Mendengar segala sesuatu yang ada di alam semesta. Seperti yang tertuang dalam QS. Al-Baqarah: 127.
Artinya:
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "Ya Tuhan Kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui."
19. Bashiran
Basiran berarti Allah Swt selalu mengawasi semua hal yang terjadi di alam semesta termasuk gerak-gerik dan tingkah laku manusia. Seperti yang tertuang dalam QS. Al-Isra': 17.
Artinya:
"Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha mengetahui lagi Maha melihat dosa hamba-hamba-Nya."
20. Mutakkaliman
Mutakalliman berarti Allah Swt Maha berfirman atas segala rahmatnya untuk alam semesta sebagai ciptaannya. Seperti yang tertuang dalam QS. An-Nisa': 164
Artinya:
"Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung."
Itulah ulasan mengenai iman kepada Allah serta penjelasan tentang sifat-sifat wajib Allah. Semoga setelah kita memahami akan semakin meningkat pula kualitas keimanan kita.