Hubungan timbal balik atau biasa disebut dengan simbiosis merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan adanya interaksi antar organisme yang hidup berdampingan.
Hubungan timbal balik atau simbiosis di bagi menjadi tiga jenis yaitu, simbiosis Mutualisme, Komensalisme, dan Prasitisme.
Hubungan timbal balik mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan. Sementara itu, hubungan timbal balik komensalisme adalah interaksi antara dua makhluk hidup di mana salah satu organisme untung dan yang lain netral.
Namun, kali ini kita akan membahas tentang hubungan timbal balik parasitisme. Hubungan timbal balik atau simbiosi parasitisme adalah hubungan antara dua organisme yang menguntungkan bagi salah satunya dan merugikan bagi yang lain.
Di sini kamia akan menyuguhkan beberapa pokok pembahasan tentang hubungan timbal balik parasitisme untuk Anda. Mari simak ulasan di bahwah ini.
Ciri Hubungan Timbal Balik Parasitisme
Berikut adalah beberapa contoh dari hubungan timbal balik parasitisme yang dapat kita pahami, antara lain:
1. Parasit dapat berupa protista, bakteri, virus, jamur, tumbuhan atau hewan. Diperkirakan 40 persen spesies hewan adalah parasit.
2. Parasit dapat menginfeksi sistem peredaran darah, organ, permukaan, dan bagian tubuh hewan lainnya, atau dapat menyerang sistem tanaman.
3. Parasit diuntungkan, sedangkan yang lain seperti inang tidak menerima manfaat dan menderita infeksi dan morbiditas lainnya.
Jenis Hubungan Timbal Balik Parasitisme
Ada beberapa jenis dari hubungan timbal balik atau simbiosi parasitisme yang dapat diketahui, di antaranya adalah:
1. Parasitisme Obligat
Parasit obligat merupakan bentuk parasit yang sepenuhnya bergantung pada inang dalam menyelesaikan siklus hidupnya.
2. Parasitisme fakultatif
Parasit fakultatif merupakan bentuk parasit yang tidak bergantung pada inang dalam menyelesaikan siklus hidupnya, karena mereka mampu bertahan hidup tanpa inang, dan tidak selalu melakukan aktivitas yang bersifat parasite.
3. Epiparasitisme
Epiparasite merupakan jenis parasit yang menjadi parasit bagi organisme lain yang juga termasuk parasit.
4. Parasitisme Sosial
Parasit sosial mengambil keuntungan dari koloni sosial jenis serangga tertentu, seperti lebah, semut dan rayap.
5. Parasitisme Induk
Parasit induk merupakan jenis parasit di mana parasit tersebut memanipulasi inang untuk membesarkan anak-anak mereka.
Contoh Hubungan Timbal Balik Parasitisme
Simak beberapa contoh dari hubungan timbal balik parasitisme di bawah ini:
1. Kutu dengan kerbau
Di sini kutu akan mendapat keuntungan dengan makan darah kerbau, sementara itu, kerbau akan mengalami kerugian dari adanya kutu dan dapat menyebabkan rasa gatal di badannya.
2. Nyamuk dengan manusia
Sama halnya seperti kutu dan kerbau, di sini nyamuk akan mendapat keuntungan dengan menghisap darah manusia, sementara itu, manusia akan mengalami kerugian dari adanya nyamuk dan dapat menyebabkan rasa gatal di badan bahkan akan mengalami penyakit yang berbahaya.
3. Ikan paus dengan teritip
Di sini teritip akan mendapat keuntungan dengan memperoleh tempat tinggal di badan paus. Sementara itu, ikan paus akan dirugikan karena adanya teritip menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman di badan.
4. Cacing pita dan manusia
Di sini cacing pita akan mendapat keuntungan karena mengambil sisa sari makanan yang menyebabkan manusia menjadi dirugikan.
5. Lalat dan buah
Di sini lalat akan mendapat keuntungan karena memiliki tempat bertelur dan berkembang biak, sementara buah akan dirugikan karena bisa jadi busuk.