Seorang warganet melihat skripsi di salah satu Universitas Indonesia mahasiswa tahun di tahun 60-an. Ia kaget saat melihat salah satu skripsi di yang dipajang di perpustakaan tersebut.
Sebabnya, skripsi tersebut ditulis seorang tokoh aktivis. Selain itu, skripsi tersebut ditulis dengan mesik tik.
Dalam video yang diunggah akun instagram @ republika_mahasiswa, terlihat seorang warganet mendapati sebuah skripsi mahasiswa di tahun lampau. "Pusaka bersejarah nih SKRIPSI!!. Diketik satu-satu pake mesin TIK, PEGEL GAK YA 😅😄 mana kalo salah ketik gak bisa di hapus," tulis keterangan unggahan video.
Terlihat dalam video tersebut, warganet ini mengambil salah satu skripsi yang akan dilihatnya berwarna biru dan tidak nampak seperti skripsi saat ini yang memakai hard cover. Skripsi yang sangat tipis dan sudah dalam keadaan kertas yang lusuh ini dibawa ke luar rak untuk dilihat.
Namun saat dilihat, warganet ini menemukan skripsi salah satu aktivis Indonesia Soe Hok Gie, Beliau merupakan salah satu aktivis yang menentang kediktatoran berturut-turut dari Presiden Soekarno dan Soeharto. Ia adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI) Jurusan Sejarah tahun 1962–1969.
Terlihat warganet tersebut membuka-buka skripsi yang diketik menggunakan mesin ketik, melihat hal tersebut warganet sangat takjub.
Selain skripsi tersebut merupakan tokoh terkenal, warganet tersebut juga takjub dengan warganet yang mengetik skripsi dengan mesin ketik karena jika salah ketik tidak akan bisa dihapus dan harus mengulang dari awal.
Unggahan video ini lantas viral dan mendapatkan berbagai komentar dari warganet di Instagram.
"sementara aku yg sudah sangat terfasilitasi sering mengeluh perkara revisi ga kelar kelarðŸ˜," ujar akun @ meyyyysari.
"Jadi ingat dulu tahun 90-an pernah waktu esde bantuin salah seorang keluarga ngetik skripsi, ya ampuun benar2 dahh seninya..salah atur margin, salah tanda baca mengulang dari awal lagi 😂," ungkap akun @ wulanzds.
"Pen baca skripsinya Soe Hoek Gie dong🤧," jawab akun @ kartika_dwi21.