Pengertian Syaja’ah dalam Bahasa arab artinya keberanian atau keperwiraan yaitu seseorang yang dapat bersabar terhadap sesuatu yang menimpanya, keberanian menerima musibah atau keberanian dalam mengerjakan sesuatu.
Syaja’ah (berani) bukan semata-mata berani berkelahi di medan laga,melainkan suatu sikap mental seseorang, yang dapat menguasai jiwanya dan berbuat semestinya.
Syaja’ah bukan sifat yang tidak pernah takut,tetapi Syaja’ah adalah sifat yang dapat mengatasi rasa takut. Oleh karena itu orang yang mempunyai sifat syajaah memiliki ketenangan hati dan kemampuan mengolah sesuatu dengan pikiran yang tenang.
Segala persoalan yang datang akan dihadapi dengan penuh ketelitian, kesabaran, dan tidak pernah takut atas segala resiko yang dihadapinya. Lawan kata dari Syaja’ah adalah jubun atau jabanah yang artinya orang yang memiliki lemah hati (pendirian) dan takut.
Orang yang memiliki sifat jabanah disebut dengan jabban (orang yang sangat penakut). Syaja’ah menurut istilah adalah keteguhan hati dan kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan hal yang benar secara bijaksana dan terpuji.
Sikap syajaah ini menjadi salah satu ciri yang perlu dimiliki oleh orang yang istiqomah di jalan Allah. Mereka akan berani menyampaikan kebenaran walaupun pahit. Hal ini karena mereka yakin dengan pertolongan allah.
Imam Syahid Hasan Al-Banna mendefinisikan Syaja’ah sebagai Azhimul Ihtimal yang artinya besarnya daya pikul dan daya tahan. Ia akan bersabar Ketika diberi ujian dan ia akan bersyukur ketika diberi kenikmatan.
Macam-Macam Syaja’ah
1). Syaja’ah Harbiyah, yaitu keberanian yang terlihat atau tampak, misalnya; pada zaman Rasulullah harus memperlihatkan keberanian di medan tempur saat berperang dengan musuhmusuh Allah Ta‟ala.
Namun, yang termasuk musuh Islam pada zaman sekarang adalah kebodohan, kemiskinan, kejumudan, taqlid dan keterbelakangan lainnya sehingga mudah ditipu untuk kepentingan golongan tertentu.
2). Syaja’ah Nafsiyah, yaitu keberanian dalam menghadapi bahaya atau penderitaan yang mengancam diri sendiri ketika menegakkan kebenaran.
Ketika kita melakukan suatu kebenaran, maka kita tidak boleh gentar hanya karena dicemooh atau tidak diterima pendapat kita oleh masyarakat disekeliling kita. Tidak boleh pula menampakkan kemarahan sebagai pelampiasan.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Seseorang Memiliki Sikap Syaja’ah
Untuk menjadi seseorang yang memiliki sikap Syaja‟ah, tidak akan terjadi dengan sendirinya. Akan tetapi terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut :
a) Rasa takut kepada Allah, secara manusiawi seseorang memang memiliki sifat khauf (takut) sebagai lawan dari sikap asySyaja‟ah.
Namun sikap khauf thabi’i (alamiah) yang diadakan Allah dalam diri manusia sebagai mekanisme pertahanan diri seperti takut terbakar, takut tenggelam, termakan binatang buas, tetapi tetap berlandaskan dari khauf syar’i (takut pada Allah Ta‟ala).
b) Lebih mencintai akhirat ketimbang dunia, mengingat dunia bukanlah tujuan akhir dari kehidupan.
c) Tidak takut kepada kematian, karena kematian adalah sebuah kepastian.
d) Tidak ragu-ragu, karena yang menyebabkan munculnya rasa takut adalah keraguan. Tidak mengutamakan kekuatan materi, tidak mengharapkan adanya imbalan atau pujian terhadap kebenaran yang kita lakukan.
e) Tawakal, karena yakin terhadap pertolongan dari Allah Ta‟ala.
f) Hasil pendidikan, untuk menjadi pribadi yang “Syaja‟ah” harus ada proses pendidikan terlebih dahulu. Sebab terkumpulnya informasi dan pengtahun sebagian besar didapatkan dalam pendidikan.
Keutamaan dan Hikmah dari Sifat Syaja’ah
Sifat Syaja'ah bersedia bertanggung jawab atas segala perbuatannya dengan pikiran yang jernih serta harapan yang tidak putus.
Keberanian tanpa pikiran yang jernih dan tanpa harapan adalah nekad. Seseorang yang memiliki sifat Syaja‟ah akan mampu mengendalikan diri, mampu membuat rencana, mampu membuat pertimbangan dalam setiap tindakannya.
Menurut Ibnu Maskawih, sifat Syaja'ah mengandung keutamaan-keutamaan sebagai berikut:
• Jiwa besar, yaitu sadar akan kemampuan diri dan sanggup melaksanakan pekerjaan besar yang sesuai dengan kemampuannya.
• Tabah, yaitu tidak segara goyah pendirian.
• Keras kemauan, yaitu bekerja sungguh-sungguh.
• Tenang, tidak selalu menuruti perasaan (emosi) dan tidak lekas marah.
• Menjauhkan diri dari sifat ceroboh, takabur, meremehkan orang lain, dan ujub.
• Menjauhkan diri dari sifat rendah diri, cemas, kecewa dan kecil hati.
• Dapat melawan rasa takut.
• Dapat mewariskan hal-hal yang baik.
• Dapat tabah dalam ketaatan.
Contoh atau Perwujudan Sikap Syaja’ah
1. Berani berkata jujur ketika ada kesalahan yang terjadi di lingkungan sekitar, misal ada pencurian, maka tidak menyembunyikan tindak pencurian tersebut.
2. Berani mengakui kesalahan diri sendiri, misal telah memecahkan kaca kelas. Maka bertanggung jawab dan memberi pengakuan pada teman serta guru.
3. Berani melaporkan adanya tindak pidana korupsi di lingkungan. Misal ada kepala desa yang korupsi, maka melaporkan korupsi tersebut ke KPK.