Penerapan Movement Control Order (MCO) atau Perintah Pengontrolan Pergerakan di Kuala Lumpur, Malaysia untuk meredam pandemi Covid-19 hendaknya tidak dipandang sebagai penghalang bagi mereka yang berada di kelompok rentan B40 untuk mendiversifikasi sumber pendapatannya.
Masyarakat perlu berjuang untuk bertahan hidup di masa-masa sulit dan tidak hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah. Salah satu orang yang cepat beradaptasi adalah Sheilla Tukimin, yang sebelumnya menjalankan perusahaan rental bus. Karena bisnisnya sangat terpengaruh oleh pandemi Covid-19, Sheilla, yang merupakan ketua 'Women and Single Mothers Association (WITUS)' Kuala Lumpur dan Selangor, ini menemukan sumber mata pencaharian baru yaitu menjual air kelapa.
"Selama lebih dari setahun kami tidak dapat mengoperasikan layanan bus dan kami sangat tertekan. Cara saya mengatasi situasi tersebut adalah dengan menghasilkan pendapatan saya sendiri. Sekarang saya menjalankan usaha pengadaan dan penjualan kelapa muda dan sari tebu. Saya membeli truk dan dari sana saya menjadi pemasok kelapa muda untuk diperdagangkan oleh mereka yang terkena dampak pandemi Covid-19, untuk mendapatkan penghasilan," kata Sheila saat diwawancarai Bernama TV.
Upaya Sheilla didukung oleh Kepala Penyuluhan Kredit dan Pengelolaan Utang Badan Penyuluhan Kredit (AKPK) Nirmala Supramaniam.
"Sumber pendapatan harus beragam saat ini. Kami harus memiliki cadangan dan harap waspada dengan realitas kejahatan finansial yang sedang marak saat ini. Harap berhati-hati agar selama dalam proses diversifikasi pendapatan, jangan sampai rugi semuanya," kata Nirmala saat dihubungi melalui video conference.
Nirmala mengatakan meski berbagai insentif yang diberikan pemerintah termasuk Rencana Pemulihan Ekonomi Nasional dengan gerakan "Kita Prihatin" dan masih banyak lagi, namun upaya Shiella untuk menghasilkan pendapatan patut dipuji.
Berikut Kisahnya: