Di alam liar, piton dan ular memang tak pernah berhubungan baik. Keduanya memiliki hubungan predasi yang artinya ular menjadi predator atau pemangsa dan tikus menjadi mangsanya.
Dalam video unggahan akun @thecwild.club di Instagram, tampak seekor tikus yang nekat mendekati sarang piton yang tengah erami telurnya. Tikus ini dengan berani berkeliaran di sarang ular.
Melihat keberadaan tikus, piton langsung melahap sekaligus melilit tikus hingga tak berdaya. Meskipun sempat ada perlawanan, tetapi ukuran tubuhnya yang jauh lebih kecil dari ular akhirnya membuat tikus dimangsa oleh piton.
Pengunggah video menuturkan bahwa tikus datang pada waktu dan tempat yang tidak tepat, "wrong place wrong time?”.
Namun sebaliknya, seorang warganet di balik akun @louwrensvanderlinde justru menganggap kalau tikus datang pada waktu dan tempat yang tepat, "right place at right time ! Nature must eat!”.
Tak hanya itu, warganet Instagram juga ada yang berkomentar kalau ular piton dalam video sangat beruntung, sebab ia seperti mendapatkan makanan pesan antar. Warganet di balik akun @yoyoyo_03 juga menuturkan kalau sang piton dalam video begitu beruntung makanan datang sendiri mendekatinya pada saat ia sangat kelaparan ketika mengerami telurnya.
Ular piton membutuhkan waktu bunting selama 4,5 bulan. Selama masa kebuntingan, induk ular akan mencari lokasi sarang yang cocok dan optimal untuk perkembangan telur-telurnya. Setelah meletakkan telur-telurnya, induk ular piton akan mengeraminya.
Meskipun dikenal sebagai hewan yang mengerikan, nyatanya ular piton dinilai memiliki jiwa "keibuan” yang baik. Seorang profesor reptil dari Afrika Selatan bernama Graham Alexander berhasil membuktikan bahwa ular piton Afrika Selatan memiliki sifat keibuan. Ia menemukan dan membuktikan bahwa spesies ular piton Afrika Selatan tidak langsung meninggalkan telur-telurnya setelah bertelur. Induk piton menunggu dan menjaga telurnya sampai menetas dan merawat anak-anaknya selama beberapa minggu.