Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kerajinan berbasis media campuran merupakan kerajinan yang dibuat dengan tujuan mengubah bentuk benda yang terbuat dari satu jenis bahan agar menjadi lebih menarik, baik tanpa menghilangkan fungsi aslinya maupun menggantinya dengan cara memadukannya dengan bahan yang lain.
Bahan baku yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan berbasis media campuran adalah batuan, kayu, plastik, kayu, dan logam.
Pembuatan kerajian berbasis media campuran juga dapat menghemat bahan baku utama, menjadikan karya terlihat lebih modern, dan meningkatkan estetika karya.
Beberapa contoh yang dihasilkan dari kerajinan berbasis media campuran antara lain adalah gantungan kunci, pigura logam, dan kalung batu mulia.
1. Bahan yang digunakan terdiri dari berbagai jenis, yakni lebih dari satu, dapat dua, tiga atau lebih.
2. Bahan dapat terdiri dari bahan homogen, atau heterogen.
3. Merupakan penggabungan dari berbagai bahan yang tidak memiliki reaksi kimia tertentu ketika dilakukan penggabungan.
4. Penggabungan bahan yang dilakukan harus dapat menyatu dengan bahan lainnya, sehingga terjadi kesatuan dan harmonisasi.
5. Masing-masing bahan memiliki karakteristik sendiri yang saling mendukung terwujudnya keindahan (estetika) dari sebuah produk kerajinan yang dibuat.
Ada beberapa contoh kerajinan berbasis media campuran antara lain sebagai berikut:
1. Wayang (wayang golek, wayang kulit, wayang suket)
Wayang golek setidaknya akan menggabungkan bahan kayu dan kain sebagai bahan dasar pembuatannya.
2. Perhiasan (cincin, kalung, gelang)
Perhiasan umumnya memadukan bahan logam dan batu, misalnya perhiasan cincin emas yang menggunakan berlian di atasnya.
3. Aksesori (manik-manik, bando, bros)
Aksesori seperti jepit rambut, bando, bros, manik-manik umumnya menggunakan bahan campuran seperti plastik dan logam.
4. Sandal
Sandal dapat memadukan banyak bahan seperti kayu dan kulit, karet dan plastik, hingga kain dan bambu.
5. Cendera mata (gantungan kunci, bolpoin)