Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata yakni Khulafa' berarti jama' dari khalifah yang berarti pengganti. Sedangkan, kata Ar-Rasyidin yaitu mendapat petunjuk. Jadi, Khulafaur Rasyidin adalah para pengganti yang mendapatkan petunjuk.
Khulafaur Rasyidin merupakan para pemimpin yang menggantikan tugas-tugas Rasulullah Saw sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dan pemimpin umat.
Khulafaur Rasyidin ialah para khalifah yang sangat arif bijaksana. Mereka adalah keempat sahabat Nabi yang terpilih menjadi pemimpin kaum muslimin setelah Nabi Muhammad SAW wafat.
Keempat sahabat Rasulullah Saw tersebut termasuk orang-orang yang mengakui kerasulan Nabi Muhammad Saw sejak awal. Keempat khalifah tersebut juga dipilih berdasarkan konsensus bersama umat Islam.
Masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin merupakan masa yang penting dalam perjalanan Islam. Keempat khulafaur rasyidin ini berhasil memperluas syiar agama Islam hingga ke luar jazirah Arab, menyelamatkan Islam, serta meletakkan dasar-dasar kehidupan agama Islam terhadap umatnya.
Sejarah Para Khulafaur Rasyidin
Imam as-Suyuthi (2015) telah memaparkan sejarah lengkap tentang masa kekhilafahan Khulafaur Rasyidin. Perhatikan sejarahnya berikut ini:
1. Abu Bakar As-Siddiq ra. (632-634 M)
Nama aslinya adalah Abdul Ka’bah. Kemudian rasul menggantinya dengan nama Abdullah. Lengkapnya Abdullah bin Abi Quhafah at-Tamimi. Terlahir dari pasangan Usman (Abu Quhafah) bin Amir dan Ummu Khair Salma binti Sakhr yang berasal dari suku Taim, suku yang melahirkan tokoh-tokoh terhormat.
Sejak kecil, beliau terkenal dengan sifat yang lemah lembut, jujur dan sabar. Sehingga, disaat usianya menginjak remaja, beliau telah bersahabat
dengan Rasulullah SAW.
Ia terkenal dengan julukan Abu Bakar, dan "As- Siddiq" merupakan gelar yang diberikan oleh para sahabat, karena ia sangat
mempercayai dan membenarkan Rasulullah SAW dalam segala hal.
Abu Bakar diangkat menjadi khalifah dengan jalan musyawarah antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin di Saqifah Bani Sa’idah (balai pertemuandi kota madinah). Dalam masa kepemimpinannya, khalifah Abu Bakar telah mencapai usaha dan prestasi yang sangat luar biasa.
2. Umar bin Khattab ra. (634-644 M)
Usia Umar lebih muda 13 tahun dari Nabi muhamad. Sejak usianya masih kecil, ia sudah terkenal dengan sifat pemberani dan cerdas. Tidak pernah takut menyatakan kebenaran dihadapan siapa pun.
Jadi, tidak heran saat Umar bin Khattab memeluk Islam, barisan kaum muslimin ditakuti oleh orang kafir Quraisy.
Sebelum memeluk Islam, ia sangat menentang Islam. Namun setelah masuk Islam, ia sangat berani menghadapi musuh-musuh Islam. Terkenalah ia sebagai "Singa Padang Pasir" yang amat disegani.
Karena kepribadiannya yang tegas dan sangat kuat dalam memperjuangkan kebenaran, masyarakat memberinya gelar "al-Faruq" yakni
dengan tegas membedakan mana yang benar dan salah.
Pada masa pemerintahannya, wilayah Islam semakin luas sampai ke Mesir, Irak, Syam, dan Negeri-Negeri Persia lainnya. Umar lah yang pertama kali membentuk badan kehakiman dan menyempurnakan pemerintahan. Juga meneruskan usaha Abu Bakar dalam membukukan Al-Qur’an.
Beliau wafat pada usia 63 tahun. Memerintah selama 10 tahun 6 bulan. Ia wafat oleh tikaman pedang Abu Lu’lu’ah, seorang budak milik al-Mughirahbin Syu’bah saat shalat Shubuh.
3. Usman bin Affan ra. (644-656 M)
Usman bin Affan adalah seorang saudagar kaya raya dan seorang penulis wahyu yang terkenal. Usianya lima tahun lebih muda dari nabi
Muhamad. Usman dikenal sebagai orang yang pendiam dan berbudi pekerti
yang terpuji. Ia banyak melakukan amal kebaikan, sehingga ia mendapat gelar "Ghaniyyun Syakir" yakni orang kaya yang banyak bersyukur kepada Allah SWT.
Sekalipun ia sebagai orang yang kaya raya, namun ia tak segan-segan untuk ikut berperang dan tidak pernah menjaga jarak dengan masyarakat kelas bawah. Karena banyaknya kebaikan yang telah dilakukannya, maka ia dinikahkan dengan putri Nabi Muhamad Saw, yakni Ruqayyah. Setelah Ruqayyah wafat, ia dinikahkan lagi dengan putri Nabi yang bernama Ummu Kullsum. Oleh karena itu, ia diberi julukan "Dzun Nurain" (Yang memiliki
dua cahaya).
Jasa-jasa Usman bin Affan diantaranya adalah menyalin dan membukukan Al-Qur’an menjadi beberapa naskah. Dan beliau menetapkan pelafalan bacaan Al-Qur’an menjadi seragam dan serentak, tidak ada perbedaan.
Karena karya besarnya sangat bermanfaat bagi umat Islam, maka mushaf tersebut dinamakan "Mushaf Usmani" sebagai penghargaan atas jasa beliau. Selain itu, beliau juga membentuk angkatan laut, memperluas wilayah Islam, merenovasi masjid Nabawi, dan masih banyak lainnya.
4. Ali bin Abi Thalib ra. (656-661 M)
Beliau dilahirkan di kota Mekah pada tanggal 12 Rajab tahun ke-30 setelah kelahiran Nabi Muhamad. Ibunya bernama Fatimah binti Asad. Ibunya memberinya nama al-Haidarah yang berarti Asad (singa), kemudian ayahnya menggantinya dengan sebutan Ali.
Beliau dibesarkan dan dididik oleh Nabi Muhamad SAW. Ia masuk Islam setelah Siti Khadijah. Karena keberaniannya yang luar biasa, beliau mendapat gelar "Singa Allah" dan "Karamallahu Wajhahu" (semoga Allah memuliakan wajahnya).
Beliau merupakan putra dari paman Nabi sekaligus sebagai menantu Nabi Muhamad SAW. Ali bin Abi Thalib masuk Islam diusia yang sangat
muda dan banyak membantu perjuangan Nabi. Setelah enam hari dari
wafatnya Usman bin Affan, beliau diangkat menjadi khalifah pengganti
perjuangan Usman bin Affan.
Beliau berjasa dalam mengganti pejabat-pejabat yang kurang cakap, membenahi keuangan Negara (Baitul Maal), memajukan bidang Ilmu bahasa, memajukan pembangunan, memadamkan pemberontakan di kalangan Umat
Islam dan lainnya.
Tugas Para Khulafaur Rasyidin
Berikut adalah beberapa tugas dari para Khulafaur Rasyidin yang perlu diketahui, antara lain:
1. Membina dan mengarahkan umat Islam sesuai dengan Al-Quran dan sunah.
2. Memerangi kaum murtad yang merusak ajaran agama.
3. Melanjutkan dakwah dan ajaran Rasulullah.
4. Melanjutkan pemerintahan yang telah dibangun Rasulullah SAW.
5. Mengembangkan ajaran Islam kepada yang belum mengenalnya.
6. Memperluas wilayah kekuasaan Islam.
Sifat-sifat Khulafaur Rasyidin
Berikut sifat-sifat istimewa yang dimiliki para Khulafaur Rasyidin yang bisa kita teladani, antara lain:
1. Berwibawa dan disiplin.
2. Arif dan bijaksana.
3. Berani bertindak dan berkemauan yang keras.
4. Berilmu agama yang luas dan mendalam.