Berperang merupakan wujud dari pertahanan diri terhadap ancaman yang dapat membahayakan kehidupan banyak orang. Namun ternyata tentara juga masih melakukan ibadah salat di tengah medan perang yang membahayakan.
Lantas, bagaimana cara tentara salat di medan perang? Simak ulasannya berikut ini yang dirangkum dari akun Instagram @ faktainfo_.
"Melihat bagaimana cara tentara menjalankan ibadah shalat di medan perang," tulis judul video.
Dalam video tersebut memperlihatkan bagaimana yang dilakukan oleh para tentara saat menjalankan ibadah salat khauf atau salat ketika menghadapi peperangan secara berjamaah. Layaknya salat berjamaah seperti biasanya, maka satu orang tentara akan menjadi imam salat, sementara yang lain menjadi makmum.
Apabila dimungkinkan, maka jamaah pada saat berada di medan perang dapat dibagi menjadi dua shaf salat. Hal ini dilakukan agar satu shaf salat dapat tetap berjaga dan siaga menghadapi bahaya ketika satu shaf lainnya sedang melaksanakan ibadah salat.
Diketahui, imam salat juga akan membagi salat pada tentara yang menjadi makmumnya dengan jeda duduk. Seorang imam dalam salat di medan perang akan diikuti oleh satu shaf pertama hingga imam tersebut duduk pada tahiyat akhir pertama. Setelah imam duduk tahiyat akhir, maka shaf pertama tersebut lantas akan menyelesaikan salatnya tanpa imam.
Hal ini juga berlaku pada shaf kedua. Selain tetap bersiaga terhadap lingkungan sekitar, hal tersebut juga dilakukan sesuai dengan sunnah Rasulullah pada saat di medan perang.
Sama halnya seperti shaf pertama, shaf kedua serta imam lantas melanjutkan salat kembali. Setelah tahiyat akhir dari imam dan salam, maka shaf kedua kemudian perlu menyelesaikan rakaat dalam salat tersebut. Dalam tata cara salat di medan perang, tentara dapat tetap membawa senjata di tubuhnya untuk berjaga-jaga.
Video tentang tata cara shalat khauf secara berjamaah yang dilakukan oleh para tentara ini pun mendapatkan beragam komentar dari warganet
"Bagi yang bertanya kenapa gak buat kloter kedua atau seterusnya, dalam peperangan serba ketidak pastian, bahkan waktu dan kesempatan pun kita gk pernah tau, apakah masih sempat atau tidak mengerjakan shalat berjamaah ditengah perang, karena tidak ada jaminan tersebut makanya Rasulullah menuntun bagaimana caranya berjamaah ditengah perang," ungkap akun @ himran.elkha.
"Allah memudahkan semua hambanya untuk beribadah�� maka nikmat Tuhanmu manakah yg kamu dustakan," jawab akun @ mhmmdnqb_.
"Shalat Khauf," tulis akun @ afrina.yulia.
"salat dlm keadaan perang sendiri ada 3 tata caranya, di sesuaikan dgn kondisi medan perangnya. Ini cuma salah satunya.. Keterangannya ada di kitab fathul qorib������," ungkap akun @ foedz_aviero.
"Intinya adl apapun keadaannya solat adl kewajiban...dan agama dah mengajarkan tatacaranya dengan tidak memberatkan nya," ujar akun @ heripranoto_aurora.
"Di balut ama rasa deg2an ekstream karna mungkin saja sewaktu2 musuh datang tapi hati masih mengingat ama Tuhan dan tidak melupakan kewajiban... salut ama TNI mah...," jawab akun @ ichivector.
