Secara umum tawakal bisa dimaknai dengan berserah diri kepada Allah Swt. Namun, pengertian tawakal dalam agama Islam adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menunggu hasil dari usaha yang telah dilakukan.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tawakal adalah pasrah kepada kehendak Allah Swt.; percaya dengan sepenuh hati kepada Allah Swt. (dalam penderitaan dan sebagainya).
Sementara itu, Amin Syukur di dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Studi Islam" juga menjelaskan bahwa tawakal berarti memasrahkan diri kepada Allah Swt.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tawakal adalah sikap berpasrah diri kepada Allah Swt setelah usaha yang sudah kita lakukan.
Jenis-jenis tawakal
1. Tawakal kepada Allah Swt
Tawakal kepada Allah Swt adalah semata-mata hanya menyerahkan diri dan segala urusan kita hanya kepada Allah Swt. Perintah tawakal dapat ditemui dalam beberapa ayat di Al-Quran.
Salah satu ayat yang menyampaikan perintah tawakal di antaranya terdapat dalam QS. At-Taubah:51. Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa iman akan menjadi sempurna saat kita hanya bertawakal kepada Allah Swt.
2. Tawakal kepada selain Allah Swt.
Dalam tawakal kepada selain Allah Swt tersebut dibagi menjadi dua macam. Berikut ulasannya:
a. Tawakal kepada selain Allah dalam hal-hal yang menjadi urusan Allah Swt.
Contohnya adalah menyerahkan urusan rezeki dan pertolongan kepada arwah para kiai yang sudah wafat dan patung berhala. Hukum dari tawakal tersebut adalah haram.
b. Tawakal kepada selain Allah Swt dalam hal-hal yang termasuk urusan manusia.
Contohnya adalah menyerahkan masalah keamanan, perekonomian, dan kesehatan kepada orang lain tanpa mengaitkannya kepada Allah Swt.
Contoh-contoh tawakal
Untuk semakin jelas dan lebih memahami tentang tawakal, berikut adalah beberapa contoh tawakal yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
Selalu berdoa dan menyerahkan diri atas apa yang kita usahakan sebelumnya.
Menyerahkan segala sesuatu hal terhadap Allah Swt. setelah berusaha keras.
Selalu berprasangka baik terhadap Allah Swt atas kejadian atau apa yang kita terima.
Tidak berkeluh kesah dan gelisah ketika berusaha dan berikhtiar.
Menerima semua ketentuan Allah Swt dengan rasa ikhlas.
Berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
Bersyukur atas nikmat dari Allah Swt dan bersabar atas musibah dari Allah Swt.
Keutamaan tawakal
Tawakal merupakan suatu perbuatan yang baik. Tawakal dipercaya akan membawa keutamaan yang bermanfaat bagi seorang Muslim yang menjalankannya. Berikut adalah beberapa keutamaan dari tawakal:
1. Akan meningkatkan Keimanan
Dengan bertawakal, maka akan meningkatkan iman kita kepada Allah Swt. Hal tersebut sama seperti yang tertuang dalam surat Al Maidah ayat 23.
Artinya:
"Berkatalah dua orang laki-laki di antara mereka yang bertakwa, yang telah diberi nikmat oleh Allah, 'Serbulah mereka melalui pintu gerbang (negeri) itu. Jika kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman'."
2. Akan memperoleh kecukupan dari Allah
Orang yang bertawakal senantiasa akan dijamin mendapatkan rasa cukup dari Allah SWT. Karena dia meyakini bahwa Allah SWT telah menjamin rezeki untuk umatnya. Hal tersebut disampaikan dalam surat At Talaq ayat 6.
Artinya:
"Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu."
3. Akan terhindar dari godaan setan
Saat kita bertawakan maka itu akan membuat seorang muslim terhindar dari godaan setan. Allah SWT tak akan membiarkan setan mendekati mereka yang berserah kepada-Nya. Hal tersebut disampaikan dalam surat An Nahl ayat 99.
Artinya:
"Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan."
4. Akan mendapatkan kebaikan dunia akhirat
Mereka yang bertawakal akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Hal tersebut disampaikan dalam surat Nahl ayat 41 - 42.
Artinya:
"Dan orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dizalimi, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia. Dan pahala di akhirat pasti lebih besar, sekiranya mereka mengetahui, (yaitu) orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal."