Jelaskan Pengertian Peta, Berikut Fungsi, Komponen, dan Cara Membacanya

"Saat Berada di Tempat atau Wilayah yang Baru Kita Injak, Tentu Kita Perlu Peta."

Manusia tidak akan bisa lepas dari yang namanya mobilitas. Hal ini terjadi karena memang manusia adalah makhluk yang tidak bisa diam di tempat. Mereka selalu ingin menjelajahi destinasi-destinasi yang baru. Maka dari itu, peta sangatlah dibutuhkan.

Di zaman sekarang, peta sudah bisa kita lihat di aplikasi Google Maps. Bahkan, aplikasi ini bisa menuntun arah manusia kemana pun mereka ingin pergi. Lalu, apa sih peta itu? Artikel ini akan memberikan penjelasannya.

Pengertian Peta

Peta adalah gambaran konvesional dari permukaan bumi baik sebagian atau seluruhnya pada bidang datar atau bidang yang dapat didatarkan dengan dibubuhi skala atau simbol. Peta sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu mappa, yang setelah itu disebut map.

Kata mappa, dalam bahasa Yunani berarti taplak meja, karena kala itu peta digambar pada kain menyerupai taplak meja. Berdasarkan asal kata mappa tersebut, peta dapat diartikan sebagai lembaran yang berisi tentang gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi.

Peta tentu tidak bisa menampakkan semua permukaan bumi. Untuk itu, perlu ada proses seleksi, hal yang digabung, disederhanakan, atau mungkin diperbesar untuk ketampakan tertentu yang penting.

Menurut ICA (International Cartographic Association), peta adalah suatu gambaran yang berskala pada medium yang datar. Memiliki kenampakan nyata dan abstrak yang telah dipilih sebelumnya, dan berada dalam hubungan dengan permukaan bumi atau benda langit yang lain.

Sedangkan menurut Erwin Raisz, seorang Kartografer Amerika menyatakan bahwa peta merupakan gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sebagai kenampakan jika dilihat dari atas, dengan ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal.

Fungsi Dibuatnya Peta

Adapun funsgi peta yang tertera di bawah ini, antara lain:

 Memberi data kepada pembaca mengenai letak relatif maupun absolut suatu wilayah terhadap wilayah lainnya di permukaan bumi.
 Kondisi fisik non-fisik suatu wilayah misalnya kepadatan, jumlah penduduk, persebaran, serta lain-lain.
 Memperhatikan ukuran dengan peta sehingga dapat diukur luas wilayah serta jarak di permukaan bumi.
 Menyajikan data tentang kemungkinan suatu wilayah.
 Sebagai alat bantu dalam hal penelitian lapangan, operasi militer, perencanaan suatu wilayah, jelajah alam serta lain-lain.

Sementara, tujuan bagi orang yang membuat peta adalah untuk:
 
a. Menyimpan serta mengomunikasikan data spasial/keruangan.
b. Membantu suatu pekerjaan misalnya membuat jalan, saluran irigasi, serta navigasi.
c. Membantu dalam pembuatan suatu desain wilayah misalnya perencanaan komplek pemukiman, jalur hijau, serta kompleks perniagaan.
d. Analisis data spasial misalnya menghitung volume debit air.


Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peta adalah gambaran dari permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk bangun datar.

Komponen-Komponen yang Ada di Peta

Peta memiliki beberapa komponen yang ditujukan untuk memudahkan pembaca. Berdasarkan ilustrasi ilustrasi di atas, ada sepuluh komponen peta yang bisa diidentifikasi, yakni sebagai berikut:

1. Judul peta, bagian ini ditulis dengan huruf kapital tebal, dengan tujuan untuk menunjukkan isi peta. Artinya, pembaca peta jadi tahu ini peta di wilayah mana.
2. Orientasi, sebuah ilustrasi kompas yang menunjukkan arah mata angin.
3. Skala peta, yaitu perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya di permukaan Bumi.
4. Legenda, penjelasan atau keterangan mengenai simbol peta.
5. Simbol peta, simbol yang mewakili kenampakan atau bentuk permukaan bumi.
6. Lettering, teknik penulisan huruf dan angka pada peta.
7. Garis tepi, adalah garis pada tepi peta yang membentuk segi empat, yang digunakan untuk membatasi ruang peta.
8. Garis astronomis, biasa dikenal dengan garis lintang (vertikal) dan garis bujur (horizontal) pada peta. Garis ini menunjukkan titik koordinat suatu lokasi pada peta.
9. Inset, peta kecil untuk menunjukkan lokasi relatif daerah pada peta.
10. Sumber dan tahun, ditulis untuk menginformasikan siapa yang membuat, serta kapan peta tersebut dipublikasikan.

Cara Membaca Peta

Bagi Anda yang belum tahu bagaimana cara membaca peta, artikel ini akan membahas semuanya sebagai berikut:

- Pilih Model Peta yang Tepat
Sebelum menggunakan peta untuk membantumenemukan jalan, pastikan peta tersebut cocok dengan jenis perjalanan yang akan Anda lakukan.

- Periksa Orientasi Peta
Buka peta, periksa dan pastikan bahwa Anda mempelajarinya dari perspektif yang tepat. Biasanya, peta dilengkapi dengan logo kompas di salah satu sudut yang menunjukkan arah yang diindikasikan oleh berbagai penanda. Kecuali, bagian atas peta biasanya merupakan arah utara.

- Pelajari Kunci Peta
Selain logo kompas, banyak peta juga dilengkapi legenda atau diagram yang menjelaskan metode ilmiah yang digunakan untuk menggambar peta serta mencantumkan arti simbol-simbol penting.

- Perhatikan Garis Lintang dan Garis Bujur
Garis bujur adalah koordinat geografis yang menentukan posisi barat serta timur suatu titik pada permukaan Bumi, sejajar dengan Meridian Utama.

Meridian Geografis (garis “Membujur”) ditarik secara vertikal dari Kutub Utara ke Kutub Selatan (atau sebaliknya, selatan ke utara).

Sementara, garis lintang ditarik secara horizontal, sejajar dengan garis khatulistiwa (garis yang melingkari Bumi) serta menunjukkan jarak utara atau selatan dari garis khatulistiwa.

Nomor pada sisi samping serta atas atau bawah peta menunjukkan derajat garis bujur serta lintang.
Setiap derajat sama dengan 60 “menit” (yang menunjukkan bagian dari jarak, bukan waktu tempuh) serta 1 mil laut (sekitar 1.852 m).

- Perhatikan Skala
Skala peta menunjukkan rasio jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya. Dengan begitu, Anda tahu jarak sejauh mana jarak yang harus ditempuh.

Skala akan berbeda pada setiap peta, namun biasanya ditulis sebagai rasio angka seperti “1 : 100.000.” Rasio ini berarti 1 satuan jarak di peta sama dengan 100.000 satuan jarak sesungguhnya.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network