Nasi padang merupakan merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat. Nasi padang ini umumnya disajikan secara lengkap meliputi daging, ikan, sayuran, dan makanan pedas yang dilengkapi dengan nasi putih.
Restoran padang biasanya ditandai dengan bangunan bergaya Rumah Gadang (atapnya yang lonjong dan melengkung) dan gaya khas etalasenya. Etalase nasi padang biasanya terdiri dari piring dan mangkuk yang ditumpuk sedemikian rupa, ditata dan diisi dengan berbagai hidangan. Restoran padang, terutama yang kecil-menengah, biasanya memakai nama-nama dalam bahasa Minang.
Baru-baru ini sebuah video Youtube Short milik Jerhemy Owen berhasil trending dengan jumlah tayangan lebih dari 3,4 juta kali dan 1,7 ribu komentar. Video yang bertajuk "Nasi Padang di Belanda!? Harganya 2 Juta ðŸ˜" tersebut menampilkan beberapa orang yang tampak sedang makan nasi padang.
Namun iini bukan sembarang nasi padang, ternyata Jerhemy Owen sedang makan nasi padang di sebuah restoran bernama Waroeng Padang Lapek di Den Haag Belanda. Berdasarkan keterangan dalam video, restoran tersebut merupakan salah satu restoran Indonesia yang terkenal di seluruh Belanda.
Meskipun sekilas nampak sangat mahal, nyatanya nasi padang tersebut masih dianggap cukup worth it karena dengan membayar Rp320.000,00 per orang atau total sekitar 2 juta rupiah. Hidangan yang disajikan cukup bervariasi yang terdiri atas rendang, dendeng balado, telur balado, kikil, perkedel, pokoknya lengkap.
Video singkat tersebut pun menuai beragam reaksi dari warganet, mulai dari mereka yang merasa kaget, heran atau bahkan mewajarkan harga tersebut.
"Namanya juga luar negeri pasti makanan atau dll dijual mahal beda dengan di negara asalnya," komentar akun Kazeima Zara.
"Jangan diconvert lah, kan sebanding dengan pendapatan di sana, kecuali jadi pengangguran di Belanda," tulis akun Riantama Putera.
"Wajar kok dengan harga segitu. Sama aja kayak makan di Pagi Sore. Malah lebih worth it makan nasi padang di Belanda," akun Maulidyah Aisyah ikut berkomentar.
"Woerth it lah daripada bela-belain ke Idonesia dari Belanda, belum ongkos pesawatnya berapa orang, belum makannya, bisa lebih mahal sih kalo ditotal, beruntung banget tuh ada yang baik hati buka di situ, ya sama-sama menguntungkan sih," ketik akun Arinda Dwi Priyono.
"Kelihatan mahal karena dikonversi ke rupiah bro.. kalo itungan di sana ya saya rasa ngga terlalu mahal.. pengalaman di US waktu belanja kalo dipikir harga jadi rupiah juga kerasa mahal tapi kalo tetep itungan dolar juga rasanya sama aja," komentar akun Raphael Adhitya.