Direndam Dalam Botol Arak Selama Setahun, Ular Ini Masih Hidup dan Gigit Seorang Pria

"Ketika ia membuka botol tersebut untuk memberikan minuman arak ular itu kepada anaknya ular itu pun menggigit tangannya. Sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit dan akhirnya nyawa pria tersebut dapat diselamatkan."

Ditemukan tiga ekor ular berbisa masih hidup walaupun sudah direndam dalam botol arak selama satu tahun, dan menggigit seorang pria yang membuka botol arak tersebut. Bagaimana kisahnya? Mari kita simak bersama.

Dilansir dari laman mothership.com seorang pria dari Provinsi Heilongjiang, China Utara memiliki seorang anak yang didiagnosa oleh dokter memiliki penyakit kronis. Setelah mencoba beberapa metode pengobatan yang ada namun sang anak tak kunjung sembuh. Akhirnya sang ayah mencoba membuat arak ular yang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit, termasuk yang diderita oleh anaknya.

Pria ini membeli tiga ekor ular hidup untuk digunakan membuat arak ular. Pembuatannya sangatlah mudah, tiga ekor ular yang masih hidup ini dimasukan ke dalam botol berisi cairan arak. Botol tersebut didiamkan selama satu tahun agar terfermentasi secara sempurna, lalu cairan dari rendaman ular itu dapat diminum.

Namun nahas nasib pria tersebut, setelah setahun lamanya merendam ular di dalam arak ternyata ketiga ular itu masih hidup. Ketika ia membuka botol tersebut untuk memberikan minuman arak ular itu kepada anaknya ular itu pun menggigit tangannya. Sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit dan akhirnya nyawa pria tersebut dapat diselamatkan.

Menurut Sohu.com yang di kutip oleh mothership, kejadian tak terduga ini bukanlah hal yang aneh. Menurut para ahli ada beberapa penyebab ketiga ular tersebut masih hidup. Salah satunya ada kemungkinan botol tersebut tidak tertutup dengan rapat, sehingga udara dapat masuk ke dalam toples dan menyediakan oksigen yang cukup bagi ular untuk tetap hidup.

Menurut Science Alert yang dikutip oleh mothership ular merupakan hewan berdarah dingin, seringkali mampu bertahan hidup di lingkungan rendah oksigen. Karena hal itu mereka bertahan dengan cara menekan laju metabolisme dengan memasuki 'keadaan tidak aktif'.

Kejadian ini tentunya memberi kita banyak pelajaran, agar lebih berhati-hati dan waspada saat bersinggungan dengan hewan yang berbahaya, meskipun kita yakin hewan tersebut sudah tidak bernyawa. Namun siapa sangka akan terjadi peristiwa seperti ini.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network