Seorang ibu-ibu marah-marah di warung atau kedai pinggir jalan. Ibu-ibu ini nampak tengah berselisih dengan pemilik warung di antara pengunjung warung yang tengah menikmati semangkuk soto.
Ibu-ibu ini menunjuk-nunjuk pemilik warung dan membentak-bentak. Sedang si pemilik warung merekam ibu-ibu yang tengah marah tersebut.
Video tersebut diunggah oleh @statusfakta di Instagram. Di tayangan video itu, terekam perempuan paruh baya sulit mengendalikan emosi. Perempuan berambut pendek sebahu, dan berbusana dress motif bunga hitam itu disulut amarah.
"Rezeki orang memang sudah diatur masing-masing. Namun seorang perempuan paruh baya tak terima dengan warung tetangga yang punya dagangan sama," tulis @statusfakta menjelaskan duduk perkara perselisihan tersebut.
Kemarahan ibu-ibu diluapkan dalam bahasa Jawa. Ibu itu marah karena dirinya di video. Ibu berbaju dress motif bunga hitam ini lalu meninggalkan warung dan membonceng menuju kelurahan.
“Alah…alahh..alaahh…orang jualan kok kayak gitu. Biarin saja," kata perekam video saat ibu-ibu berdress hitam pergi membonceng motor.
Video perselisihan yang berpangkal dari persaingan dagang ini pun viral. Warganet pun berbagi komentar yang menegaskan persaingan dagang semestinya adalah hal wajar.
“Pufttt ditempatku ada 6 tempat depo air minum isi ulang yg berdekatan, bahkan berhadapan,” tulis akun @mi_n.zy.
“Coba main ke kediri buk, tepatnya di desa branggahan, sepanjang jalan sejauh 2 kilometer kanan kiri bahu jalan berjualan soto,” tulis akun @wo_glewo.
“Apakabar indomaret,alfamart sama alfamidi yg berderet sebelahan buk? Sama2 jualan minyak goreng sama2 jualan kebutuhan hidup,” tulis akun @m.dfachri.
“tapi nyokap gue jg gini, jualan lauk mateng, trus orang buka lapak disebelah bilangnya mau jualan bubur kacang ijo, taunya jualan lauk mateng juga dan dia lebih laris. akhirnya nyokap udahan jualannya krn kesaing, gatau apa mgkn masakan dia lebih enak atau gimana jd jualan nyokap galaku. tapi nyokap gue ga sampe marah2 gini sih, jd yg “yaudalah yaaaa” gitu,” tulis akun @brigitarumambi berbagi cerita.