Desa Ranupani yang memiliki ketinggian 2100 Mdpl alami banjir. Desa ini populer sebagai pintu masuk pendakian ke Gunung Semeru.
Banjir di Ranupani ini pun viral di media sosial. Banjir diinformasikan bermula dari hujan deras yang mengguyur kawasan konsevasi sekaligus desa wisata di Kabupaten Lumajang ini.
Video Banjir di Ranupani diunggah oleh akun @gunungindonesia di Instagram. Terekam di video, jalan Desa Ranupani Kecamatan Senduro jadi sungai dadakan. Banjir yang deras juga membawa material lumpur.
"Penyebabnya apa ya? Apakah karena system pertanian? Apakah karena fungsi hutan yang Ada perubahan? Apakah karena system drainasenya yang kurang makasimal? Atau karena yang lainnya?," rentetan tanya @gunungindonesia seakan merasa keheranan tempat di ketinggian 2100 Mdpl sekaligus kawasan konservasi dapat alami banjir.
Diduga, banjir membawa material lumpur berasal dari lahan pertanian warga. Air hujan kemudian masuk ke Danau Ranupani dengan membawa materil lumpur.
Banjir terjadi akibat hujan turun sangat lebat dengan resapan yang sedikit. Akibatnya luapan air masuk ke jalan.
Dalam sejumlah pemberitaan, banjir dengan membawa materil lumpur sudah sering terjadi di Ranupani jika hujan turun sangat lebat. Seringnya banjir itu, menjadi salah satu penyebab cepatnya danau Ranupani mengalami sedimentasi (endapan) yang mengakibatkan pendangkalan danau.
