Pedangdut Denada kini memutuskan untuk menetap dan menjalani kehidupannya bersama sang putri tercinta, Aisha di Singapura. Sejak sang putri didiagnosa mengidap penyakit Leukimia, Denada pun harus mendampingi Aisha untuk melakukan perawatan di Singapura hingga saat ini.
Karena adanya pandemi, wanita 43 tahun ini tidak bisa bekerja seperti biasanya. Untuk bertahan hidup, Denada rela menjual aset-aset yang dimilikinya. Hal itu diketahui melalui tayang di kanal YouTube TRANS TV Official ketika Denada menjadi bintang tamu di program Pagi Pagi Ambyar.
“Yang aku lakukan, aku jual aset yang masih ada,” ucap Denada.
Denada tidak bisa bekerja selama dua tahun terakhir padahal biaya hidup di Singapura dikenal cukup tinggi. Oleh karena itu, Denada pu harus memutar otak untuk bisa bertahan di negeri orang.
Denada menjual aset-aset yang dimilikinya di Indonesia. Namun, tidak semua asetnya dijual dikarenakan beberapa aset belum laku terjual.
“Masih ada, karena belum laku. Semua yang bisa aku jual, aku jual pas aku di Singapura. Aku udah jual apartemen, aku jual dua rumah yang di Jakarta tapi belum laku, jual mobil juga,” ungkapnya.
Selain menjual beberapa aset, Denada juga bekerja sebagai instruktur zumba di Singapura. Denada mengajar zumba untuk anak-anak dan dewasa yang dilakukan secara daring dua kali seminggu.
Dari pekerjaan sampingan tersebut, Denada mendapatkan upah yang bisa membantu menambah penghasilannya. Selama dua hingga tiga tahun terakhir harus berjuang untuk bertahan hidup sambil mendampingi sang putri menjalani perawatan untuk penyakit Leukimianya, Denada mengaku bahwa saat itu adalah momen terberat dalam hidupnya.
Kendati demikian, ia tetap bersyukur masih bisa menjalani hidupnya dengan bahagia bersama sang putri tercinta.