Kontrak perkuliahan atau biasa juga disebut kontrak belajar merupakan kesepakatan bersama antara mahasiswa dengan dosen. Umumnya kontrak perkuliahan ini mencakup tentang kriteria penilaian seperti persentase kehadiran, UTS, UAS, tugas serta keaktifan mahasiswa dalam proses perkuliahan.
Kontrak perkuliahan biasanya dilakukan di pertemuan pertama perkuliahan. Kontrak perkuliahan ini sangat penting dilakukan sebagai transparansi penilaian dosen kepada mahasiswa.
Namun, tidak semua dosen melakukan kontrak perkuliahan dengan mahasiswanya dengan alasan kontrak dalam perkuliahan tidak terlalu penting. Hal yang paling penting dalam perkuliahan adalah belajar untuk memahami sesuatu, bukan belajar untuk mendapatkan nilai yang baik.
Seperti halnya tangkapan layar chat WhatsApp (WA) antara dosen dan mahasiswa terkait kontrak perkuliahan.
Foto: Twitter @collegemenfess
Tangkapan layar ini diposting oleh pengguna akun @collegemenfess dengan keterangan “(cm) Dosenku ketika ditanya tentang kontrak perkuliahan.”
Tangkapan layar tersebut memperlihatkan bahwa sang dosen tidak memberikan kontrak perkuliahan dengan alasan yang bikin haru. “Kontrak kalian sama orang tua kalian dek. Karena pertanggung jawabannya sama mereka. Kelas saya tidak pakai kontrak kontrak. Biar perusahaan saja yang pakai kontrak. Sayahanya berharap teman-teman membaca apa yang saya berikan.”
Sang dosen juga menambahkan bahwa nilai hanya sebatas angka di atas kertas dan sang dosen bisa saja dengan mudah memberikan nilai empat kepada semua mahasiswanya. “Nilai itu hanya sebatas angka di atas kertas. Saya gampang saja memberi teman teman empat semua. Saya tidak rugi untuk itu. Tapi yang membedakan nilai-nilai adalah apakah teman-teman belajar sesuatu atau tidak.”
Dalam chat tersebut, dosen juga memberikan sebuah pesan yang sangat menyentuh buat mahasiswanya “Belajar saja. Membaca saja. Nilai kalian akan menyusul. Jangan belajar hanya karena mau nilai. Belajarlah karena ingin mengetahui sesuatu.”
Postingan ini mendapat tanggapan dari pengguna Twitter. Sejak diposting pada 11 September 2020, hingga saat ini sudah disukai oleh ratusan dan di-retweet puluhan akun.
Berapa diantaranya iri dan ingin memiliki dosen yang sesantai itu. Ada juga yang merasa curiga karena menilai bahwa dosen yang seperti itu bisa saja pelit dalam memberikan nilai.
“Ada yg begini. Santai.. santai.. Endingnya pelit nilai ga ada yang A.” Tulis akun @BukanBarbar.
“dosen kita macem gini rajin aku belajar suer la.” Tulis akun @hecticbgt.
“(((belajarlah karena ingin mengetahui sesuatu))) noted!!!.” Tulis akun @cumikecill.