Pemerintah berencana menganggarkan dana sebesar Rp 2,4 triliun untuk pengadaan laptop pelajar buatan dalam negeri. Duit sebanyak itu rencananya bakal digunakan untuk membeli sebanyak 240.000 unit di tahun 2021. Itu artinya harga satu laptop buatan lokal senilai Rp 10 juta per unitnya.
Pengadaan laptop itu bagian dari program digitalisasi sekolah oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang disalurkan melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik ke pemerintah daerah (pemda). Nilai anggaran pengadaan laptop mencapai Rp 10 juta per unit menjadi sorotan. Padahal secara spesifikasi yang ditentukan pemerintah harga seharusnya jauh di bawah Rp 10 juta.
Nah bicara soal spek laptop lokal seharga Rp10 juta ini, seorang Youtuber yang sering meriview gajet memberikan pandangannya. Dalam akun Youtubenya, youtuber ini memaparkan harga laptop pemerintah ini dengan aturan mengenai spek.
Menurut Youtuber ini, dengan spek yang terinci sesuai peraturan pemerintah, harga laptop tersebut harusnya berada di kisaran Rp 5 juta, bukan Rp10 juta. Karena dengan harga Rp10 juta seharusnya sudah mendapatkan laptop dengan kualitas dan spek yang jauh lebih bagus.
Akun ini juga menyoroti pernyataan pemerintah yang merivisi bahwa anggaran Rp10 juta tersebut bukan hanya hanya laptop tetapi juga termasuk peralatan yang lain yakni router, connector, printer dan scanner. Namun lagi-lagi peralatan lain tersebut juga dinilai tidak sebanding dengan spek laptop.
Review mengenai laptop lokal seharga Rp10 juta ini pun kemudian viral di media sosial. Warganet pun ramai-ramai memberikan komentar perihal rencana pengadaan 240.0000 unit laptop untuk pelajar ini.
"Ini pasti kerjaan oknum pemerintah buat pengad....... *sinyal hilang," tulis akun @Eza Hazami di kolom komentar.
"Ketika david ngomongin soal pemerintah,berarti dunia sedang tidak baik2 saja," tulis akun @dian taufiq.