Gubernur hingga mantan menteri siap jadi orang tua asuh bagi Alviano Dava Raharjo atau Vino, bocah 9 tahun yang hidup sebatang kara. Vino yang tinggal di Kampung Linggang Purworejo, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat ini, kehilangan kedua orangtuanya yang meninggal dunia karena Covid-19.
Ibu kandung Vino, Lina Safitri (31) meninggal dalam kondisi mengandung lima bulan, pada Senin (19/7). Sementara sang suami, meninggal tepat satu hari berikutnya, Selasa (20/7). Keduanya sempat dirawat di RS Harapan Insan Sendawar (RS HIS) Kutai Barat.
Awalnya, tak ada yang memberi tahu Vino bahwa kedua orangtuanya telah meninggal. Berita duka itu, akhirnya disampaikan oleh sang paman. Vino pun menangis. Ia tak percaya orang tuanya meninggal, karena merasa ayah dan ibunya masih muda.
Gubernur Kalimantan Timur, Dr H Isran Noor, mengungkapkan ia merasa empati dengan Vino. Dalam dialog interaktif di salah satu stasiun televisi, Isran Noor mengambil inisiatif untuk mengadopsi Vino.
"Saya sudah bicara dengan istri dan anak-anak saya. Saya akan berkomunikasi dengan keluarga Vino. Saya akan ambil (adopsi) dia sebagai anak angkat. Tidak berpikir legal atau tidak legalnya, tetapi agar anak ini bisa berkembang. Saya punya rasa empati, kata ibu ok, tidak masalah. Kita ambil kalau dia mau. Mudah-mudahan dia mau. Kalau pun dia tidak mau, kita tetap melakukan pembinaan sampai pendidikan dia ke perguruan tinggi. Intinya siap menjamin pendidikan Vino," kata Isran.
Tak hanya Gubernur Isran saja yang siap jadi orang tua asuh bagi Vino. Mantan Menteri Kelautan dan Perikan, Susi Pudjiastuti juga menunjukkan kepedulian dan keprihatinannya.
"Andai dekat saya bisa memeluknya," katanya dengan emoji menangis sedih sebagaimana dikutip dari akun Twiter pribadinya pada Minggu, 25 Juli 2021.
Tak hanya mengungkapkan kesedihannya, Susi Pudjiastuti juga turut meminta nomor telpon yang bisa dihubungkan dengan Vino kepada para pengikutnya di Twitter.
