Firdaus Bazyli Azariel Rampius merupakan anak dari petani karet yang sukses membuat mimpi menjadi kenyataan. Dia berhasil meraih predikat cumlaude dengan lulus tepat waktu di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pria yang sering disapa Bazyl ini pun menceritakan kisahnya. Sejak awal masuk perkuliahan dirinya memang bertekad untuk mendapatkan beasiswa karena faktor ekonomi yang kurang mendukung.
"Saya 4 saudara, saya anak ke-3. Orang tua saja petani karet di Sekayu sana," kata Bazyl dikutip dari laman resmi Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Kemudian Bazyl pun mengatakan sejak awal perkuliahan dirinya sudah berusaha mencari beasiswa dengan menyiapkan semua prosedur yang dibutuhkan. Namun keberuntungan belum datang kepadanya.
Kabar baik itu pun hadir sejak Bazyl memasuki semester 2, tepatnya pada tahun 2015. Ia mendapatkan berita baik karena dirinya terpilih mendapatkan beasiswa bersama 4 orang mahasiswa dari UGM.
"Semua biaya kuliah di cover oleh BRI mulai dari biaya UKT, uang skripsi termasuk laptop. Saya akhirnya daftar, lalu saya di-interview oleh pihak BRI, Alhamdulillah lulus. Uang kuliah semester satu juga diganti oleh BRI jadi full dari semester satu akhir dibiayai oleh BRI," ungkap Bazyl.
Selain mendapatkan biaya kuliah dan biaya hidup, Bazyl pun mendapat orang tua asuh yang merupakan salah satu dosen UGM yang dipilih oleh BRI. Orang tua asuh ini yang akan selalu memantau perkembangan akademik-nya.
Setelah lulus dari UGM, Bazly pun berhasil meraih IPK yang memuaskan di angka 3,70 dengan menyandang predikat Cumlaude.
Menurut Bazyl meski dirinya mendapat beasiswa, tapi dari pihak BRI tidak pernah memaksakan dirinya untuk bekerja dengan bank BUMN tersebut. Namun dirinya lebih memilih mengabdi kepada bank BRI.
"Memang saat dapat beasiswa itu tidak ada ikatan dinas bahwa yang dapat beasiswa harus kerja di BRI. Melainkan membebaskan buat berkarir di mana saja. saya berpikir karena BRI membantu banget kuliah saya, jadi saya mencoba berkontribusi balik untuk BRI," ucap Bazly.