Mendaki gunung masih menjadi aktivitas favorit muda-mudi tanah air. Kegiatan mendaki dari tahun ke tahun semakin bertambah. Ada yang melakukannya karena hobi atau hanya untuk keperluan postingan di media sosial.
Untuk melakukan pendakian gunung diperlukan persiapan yang matang, mulai dari fisik hingga barang-barang bawaan. Hal ini perlu diperhatikan karena medan yang akan dilalui terbilang sulit khususnya untuk orang yang tidak sering melakukan pendakian.
Salah satu barang yang penting dan perlu diperhatikan dengan seksama adalah pemilihan tas gunung atau carrier. Ternyata pemilihan tas ini tidak sembarangan loh. Karena saat membawa perbekalan yang berat akan berpengaruh terhadap daya topang tubuh kalian. Pemilihan kualitas dari bahan tas yang salah akan membuat tubuh cepat mengalami kelelahan hingga membuat cedera. Hal ini seperti kisah berikut ini.
Sebuah video yang dibagikan dimedia sosial memperlihatkan seorang pendaki yang bertugas sebagai porter atau pembawa carrier berisi barang perbekalan. Awalnya, porter tersebut tampak tersenyum sumringah saat melakukan pendakian. Tapi setelah melewati perbukitan yang terjal, ia mulai mengalami rasa sakit pada bagian pundaknya.
Nampaknya pundaknya mengalami lecet akibat barang bawaan yang terlalu berat ditambah tas yang digunakannya memiliki bantalan busa yang tipis untuk menopang pundaknya. Karena gesekan dari baju dan bahan tas, mengakibatkan pundak pendaki tersebut lecet.
Melihat temannya kesakitan dan terluka, pendaki perempuan memiliki ide untuk meminimalisir terjadinya lecet yang parah pada pundak porter tersebut dengan menggunakan pembalut. Bahan pembalut yang tebal digunakan sebagai bantalan pengganti busa. Pembalut tersebut ditempel pada kedua pundak sang porter. Lucunya ketika proses pemasangan, porter tersebut terlihat menikmatinya dan senyum-senyum sendiri.
Meskipun terlihat nyleneh tapi menggunakan pembalut sebagai pengganti bantalan tas bisa mengurangi rasa sakit pada pundak akibat beban yang terlalu berat.
